Tak Hanya Gagal di Ajax, Gaji John Heitinga Jauh Lebih Tinggi dari Kluivert, PSSI Wajib Hati-Hati
- Kolase tvOnenews.com / Instagram @johnheitinga
tvOnenews.com - Upaya PSSI mencari pelatih baru Timnas Indonesia memasuki fase yang semakin kompleks. Setelah muncul kabar bahwa Timur Kapadze tak lagi menjadi kandidat, kini nama John Heitinga justru ikut masuk dalam bursa pelatih.
PSSI membutuhkan sosok yang mampu membangun kembali tim Garuda setelah putusnya kerja sama dengan Patrick Kluivert, namun perkembangan terbaru memperlihatkan bahwa sejumlah calon utama mulai menghilang dari daftar.
Situasi tersebut membuat proses pemilihan pelatih baru terasa lebih menegangkan, apalagi Indonesia menargetkan peningkatan prestasi setelah gagal melaju ke Piala Dunia 2026.
Di tengah ketidakpastian itu, perhatian publik sempat tertuju pada John Heitinga, mantan pelatih Ajax Amsterdam yang disebut-sebut masuk dalam kriteria.
Nama Heitinga mencuat karena ia pernah mengungkapkan ketertarikannya menangani Timnas Indonesia.
- Ajax Amsterdam Official
Â
"Mungkin di masa depan, kamu tidak pernah tahu, kamu tidak pernah tahu," ucapnya dalam The John Dykes Show.
Spekulasi semakin menguat setelah Heitinga kedapatan mem-follow akun Instagram Timnas Indonesia dan ketua umum PSSI, Erick Thohir—yang bahkan turut diberitakan oleh media Belanda.
Meski demikian, media Belanda mengingatkan bahwa Heitinga memiliki rekam jejak kurang baik sebelum meninggalkan Ajax.
"Mantan bek berdarah Indonesia ini baru-baru ini harus meninggalkan Ajax karena hasil yang mengecewakan," tulis VoetbalPrimeur, menegaskan bahwa riwayat tersebut seharusnya dipertimbangkan PSSI sebelum merekrut Heitinga.
Media yang sama juga menyebut bahwa tindakan Heitinga mem-follow akun-akun terkait sepak bola Indonesia dapat menjadi sinyal kemungkinan kerja sama dengan PSSI.
"Tindakan mendadak mengikuti ketiga akun tersebut memicu spekulasi tentang kemungkinan kerja sama dengan federasi sepak bola Indonesia," tulis VoetbalPrimeur.
John Heitinga resmi dipecat Ajax pada November 2025 setelah timnya takluk telak dari Galatasaray di Liga Champions.
Kekalahan itu menempatkan Ajax di dasar klasemen, memperburuk kondisi mereka yang sebelumnya telah menelan tiga kekalahan lain. Padahal, kontraknya semestinya berlangsung hingga 30 Juni 2027, namun manajemen memilih mengambil langkah tegas karena performa tim tak kunjung membaik.
Load more