Kilas Balik Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2009: Dibantai Laos dan Myanmar hingga Terbenam di Dasar Klasemen
- Youtube Halma Yudha 1983
tvOnenews.com - Timnas Indonesia U-23 akan memulai perjalanan mereka di SEA Games 2025 Thailand yang dinahkodai oleh pelatih Indra Sjafri.
Tekadnya jelas yaitu mempertahankan medali emas yang di SEA Games 2023 lalu mereka dapatkan secara dramatis usai kandaskan Thailand di final.
Sederet persiapan matang sudah dilakukan Timnas Indonesia U-23. TC di Bali hingga dua kali adakan pertandingan uji coba jadi ajang yang dimaksimalkan.
Namun sebelum melangkah lebih jauh, adakalanya sedikit kilas balik ke belakang bagaimana perjalanan Timnas Indonesia U-23 sepanjang tampil di SEA Games.
Meski di edisi sebelumnya sukses rengkuh medali emas, namun faktanya pencapaian Timnas Indonesia U-23 di SEA Games kerap menemui jalan berliku.
Kita ambil contoh di SEA Games 2009 Laos. Datang dengan skuad yang diseleksi dengan ketat, faktanya Garuda Muda hancur lebur di periode ini.
Dibantai Laos dan Myanmar, total hanya meraih satu poin hingga berujung finis di dasar klasemen menjadi prestasi mengecewakan bagi Timnas Indonesia U-23.
Lalu bagaimanakah kisah selengkapnya tentang perjalanan Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2009?
- Youtube Halma Yudha 1983
Sebetulnya, persiapan Timnas Indonesia U-23 untuk melangkah ke SEA Games 2009 terbilang matang. TC sudah dilakukan sejak lama di Palembang bahkan dapat fasilitas penunjang sesampainya di Laos.
Seleksi yang dilakukan juga cukup ketat. Para pemain dari berbagai piramida kompetisi disaring melalui kriteria tertentu seperti postur tubuh proporsional.
Namun pada akhirnya aturan tersebut sedikit dilonggarkan. Malahan pemain-pemain yang tak masuk kriteria seperti Boaz Solossa, Dendi Santoso, dan Tony Sucipto yang tampil lebih baik.
Kendati demikian, problematika mulai muncul ketika memilih sosok pelatih. PSSI dinilai kurang tepat dalam menunjuk juru taktik Uruguay Alberto Bica yang kurang memahami kultur ASEAN.
Bahkan, statement Alberto Bica ketika memimpin Timnas Indonesia U-23 di SEA Games sempat dipertanyakan. Ia seolah pesimis dengan langkah anak asuhnya.
“Masih ada Singapura yang bermaterikan pemain bagus yang menjadi lawan berat siapa pun. Myanmar dan Laos sendiri tidak bisa dipandang remeh,” kata Bica dikutip dari Antara sebelum berangkat ke SEA Games 2009.
Mungkin pernyataan Alberto Bica itu tidak sepenuhnya salah. Timnas Indonesia U-23 minim sekali melakukan laga uji coba. Hanya Malaysia saja lawan yang sepadan dalam sparing, hasilnya bahkan kalah.
Alberto Bica saat itu membawa nama-nama potensial. Selain Boaz Solossa, ada Dendi Santoso, Tony Sucipto, Yongki Aribowo, Ruben Sanadi, hingga Egi Melgiansyah.
Tergabung di grup B bersama Singapura, Laos, dan Myanmar, langkah Garuda Muda diawali dengan hasil imbang ketika berhadapan dengan tim Negeri Singa.
- tvonenews.com - Ilham Giovani
Namun setelahnya, performa Timnas Indonesia U-23 bikin geleng-geleng kepala. Kekalahan beruntun atas Laos (0-2) dan Myanmar (1-3) tentu bikin kecewa.
Lebih memalukan lagi, hasil yang diraih atas Laos tersebut menjadi kekalahan pertama sepanjang sejarah pertemuan Timnas Indonesia atas negara itu.
Alhasil, Timnas Indonesia U-23 mengakhiri turnamen sebaga juru kunci grup B dengan satu poin saja. Pencapaian ini selaras dengan hasil dari berbagai turnamen yang diikuti sepanjang tahun 2009.
Dengan mengambil pelajaran dari SEA Games 2009, Timnas Indonesia U-23 di tahun ini diharapkan bisa meraih hasil yang jauh lebih baik dari sebelumnya.
Apalagi, kepemimpinan masih berada di tangan yang sama yaitu Indra Sjafri, pelatih yang bawa Timnas Indonesia U-23 dapat medali emas SEA Games 2023.
(han)
Load more