Hanya Satu Kiper yang Berani! Hamka Hamzah Kenang Momen Tak Terlupakan di Timnas Indonesia, Sebut Kiper Ini..
- YouTube
tvOnenews.com - Legenda Timnas Indonesia, Hamka Hamzah, mengenang momen tak terlupakan bersama kiper legendaris yang menurutnya satu-satunya berani menegur dirinya di lapangan.
Hamka Hamzah memperkuat timnas dari 2004 hingga 2014, juga pernah dipercaya sebagai kapten, tidak hanya di Timnas tetapi juga di klub, termasuk Arema FC.
Ia memimpin tim Singo Edan ketika menjuarai Piala Presiden 2019. Selain itu, Hamka pernah membela sejumlah klub papan atas Liga Indonesia, seperti PSM Makassar, Persebaya Surabaya, dan Persipura Jayapura, di mana ia sempat meraih gelar juara Indonesia Super League.
Dalam bincang-bincang di kanal Youtube Tiento Indonesia, Hamka menceritakan momen bersama Kurnia Meiga, kiper legendaris Indonesia yang menurutnya sangat berkesan dalam kariernya.
Menurut Hamka, Kurnia Meiga adalah satu-satunya kiper yang berani menegurnya di lapangan, meski saat itu usianya masih muda.
“Karena kiper yang bisa memarahi saya, hanya dia. Bahasa-bahasa bercanda itu tidak melihat saya itu siapa. Dia bilang woi gok, Bang, itu jaga, haha… selalu kayak gitu,” ujarnya.
Hamka menambahkan, Meiga bukan hanya tegas, tetapi juga mau mendengarkan arahan yang diberikan kepadanya.
- Antara
“Kurnia Meiga ini mau mendengarkan, ketika saya memberikan begini begini (arahan) dan kualitasnya pun kita bisa lihat dan sekarang sangat dirindukan,” ungkapnya.
Mantan pemain PSM Makassar ini juga menekankan keberanian Meiga memberi arahan kepada pemain di depannya.
“Kurnia Meiga selalu membuat gitu, siapapun itu main di depannya karena saya yang menyuruh dia. Jangan pernah kau takut marahi pemain yang ada di depanmu,” kata Hamka.
Meskipun menjadi satu-satunya kiper yang berani memarahinya, Hamka tetap merindukan Meiga di lapangan.
“Kalau dia marah, saya juga marah. Haha… iya itu, dan kita rindukan penampilan Kurnia Meiga saat ini,” pungkasnya.
Sayangnya, dalam beberapa waktu terakhir Meiga harus menepi karena masalah kesehatan serius, termasuk kabar kehilangan penglihatan yang memaksa dirinya menghentikan karier sebagai kiper. Bahkan, demi menafkahi keluarga, ia sempat harus menjual medali dan piala yang telah diraihnya selama berkarier. (ind)
Load more