Tak Tahan Lagi, Legenda Timnas Indonesia Buka Suara soal Marselino Ferdinan yang Dicoret Patrick Kluivert: Kalau Marselino Tidak Main, Maka...
- Tim tvOnenews - Taufik Hidayat / Antara
tvOnenews.com - Legenda timnas Indonesia, Aji Santoso, ikut memberikan pandangan soal kabar mengejutkan terkait tidak dipanggilnya Marselino Ferdinan ke skuad Garuda.
Pemain muda yang pernah menjadi anak asuhnya di Persebaya Surabaya itu tidak masuk dalam daftar 28 nama yang diumumkan pelatih Patrick Kluivert untuk menghadapi putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Bagi Aji, keputusan ini tentu menimbulkan tanda tanya besar mengingat Marselino selama ini dikenal sebagai salah satu pilar penting timnas Indonesia.
Sebagai mantan kapten timnas sekaligus sosok yang sudah lama malang melintang di dunia kepelatihan, Aji menilai absennya Marselino bukan karena kualitas teknis.
Menurutnya, persoalan utama terletak pada minimnya menit bermain sang gelandang di level klub.
"Kenapa Marselino tidak dipanggil, meskipun sebelumnya dia tampil bagus bahkan mencetak dua gol saat melawan Arab Saudi, mungkin Patrick punya pertimbangan lain," kata Aji melansir dari ANTARA, Sabtu (27/9).
Ia menegaskan bahwa tanpa kesempatan tampil reguler di klub, “sentuhan” terbaik Marselino sulit muncul di laga internasional.
- tvOnenews.com - Taufik Hidayat
Marselino sejatinya memiliki catatan impresif bersama timnas Indonesia. Dari 37 penampilan, ia menorehkan lima gol dan dua assist, termasuk torehan penting di putaran ketiga kualifikasi ketika membobol gawang Arab Saudi dan Irak.
Meski demikian, performa itu belum cukup membuat Kluivert mempertahankannya di skuad. Banyak pihak menduga, kurangnya jam terbang di AS Trencin maupun klub sebelumnya Oxford United menjadi faktor utama pencoretannya.
Aji juga menilai alasan ini cukup masuk akal. “Kalau Marselino tidak main di klub secara reguler, tentu sentuhannya berbeda dengan saat mengikuti kompetisi reguler,” tambah pelatih berusia 55 tahun itu.
Bagi Aji, keputusan Kluivert tidak menutup pintu sepenuhnya. Ia meyakini peluang Marselino untuk kembali masih terbuka lebar, asalkan ia bisa kembali mendapatkan menit bermain konsisten.
“Kalau Marselino masih bermain di kompetisi reguler, tentunya peluang besar untuk dipanggil tetap ada. Patrick sendiri sudah tahu kualitasnya,” ujar eks pelatih timnas U-23 itu.
Marselino sendiri adalah produk yang lahir dari tangan dingin Aji. Saat menangani Persebaya, Aji memberikan debut profesional untuk pemain muda tersebut pada September 2021 dalam laga Liga 1 melawan Persikabo 1973.
Kala itu, Marselino baru berusia 17 tahun dua hari dan dimainkan sekitar 25 menit. Keputusan berani tersebut membuka jalan bagi kariernya hingga kini dikenal sebagai salah satu talenta terbaik Indonesia.
Tak lama berselang, Marselino mencetak gol perdananya saat menghadapi Arema FC. Selama membela Persebaya, pemain kelahiran 2004 itu mencatat 34 penampilan dengan torehan tujuh gol dan sembilan assist.
- Instagram/marselinoferdinan10
Penampilan gemilang itu mengantarkannya berkarier ke luar negeri bersama KMSK Deinze di Belgia pada Januari 2023, sebelum akhirnya bergabung dengan AS Trencin di Slovakia. Aji masih ingat betul bagaimana bakat Marselino sudah terlihat sejak usia belia.
“Pemain ini berbakat, punya kecepatan, visi bermain bagus, intelijensi tinggi, serta tembakan yang berbahaya. Usianya masih muda, posturnya ideal, dan punya potensi besar,” ungkap Aji.
Kini, timnas Indonesia harus melanjutkan perjuangan di putaran keempat tanpa kehadiran Marselino. Garuda akan menghadapi laga berat melawan Arab Saudi pada Kamis (9/10) dini hari WIB, dilanjutkan duel kontra Irak pada Minggu (12/10) di King Abdullah Sport City, Jeddah.
Dengan format hanya juara grup yang otomatis lolos ke Piala Dunia 2026, serta runner-up yang maju ke putaran kelima, setiap keputusan Kluivert termasuk meninggalkan Marselino akan mendapat sorotan tajam dari publik sepak bola tanah air. (udn)
Load more