Usai Fotonya Pakai Sarung Sambil Merokok Viral, Evan Dimas Tekankan soal Attitude kepada Para Pemain Calon Masa Depan Timnas Indonesia
- PSSI
Jakarta, tvOnenews.com - Mantan pemain Timnas Indonesia, Evan Dimas Darmono, menekankan pentingnya attitude alias sikap atau perilaku kepada pemain-pemain muda. Hal itu diungkapkan tak lama setelah fotonya saat pakai sarung sambil merokok viral di media sosial.
Evan Dimas merupakan salah satu pemain yang pernah menjadi bintang di Timnas Indonesia pada masanya. Menurut Transfermarkt, gelandang berusia 30 tahun itu sudah mencatatkan total 43 caps untuk skuad Garuda senior dengan mengoleksi 11 gol.
Salah satu momen yang membuat pemain kelahiran Surabaya itu pernah dielu-elukan suporter Garuda ketika dirinya menjadi kapten Timnas Indonesia U-19 asuhan Indra Sjafri. Saat itu, dia berhasil mempersembahkan gelar juara Piala AFF U-19 2013.
Sejak saat itu, nama Evan Dimas mulai melambung di sepak bola Tanah Air. Pria yang sempat dijuluki “golden boy” sepak bola Indonesia itu juga pernah mengantarkan Bhayangkara FC juara Liga Indonesia 2016-2017.
Gelandang yang punya visi bermain matang itu juga sempat menjalani trial di Spanyol, mengikuti program Nike Academy. Evan Dimas pun menjadi andalan Timnas Indonesia di era pelatih Luis Milla sebelum berpindah tangan ke Shin Tae-yong.
Naasnya, karier sang pemain mulai meredup usai mengalami cedera parah pada final SEA Games 2019. Saat itu, Evan Dimas ditekel keras bek Vietnam, Doan Van Hau, yang membuat kakinya patah. Sejak itu, performanya perlahan menurun.
Evan Dimas pun saat ini berstatus menganggur alias tanpa klub setelah terakhir kali dilepas Persik Kediri pada Januari 2025. Padahal, dia sebelumnya pernah menjadi andalan bagi sejumlah klub-klub besar Liga Indonesia seperti Persija Jakarta, Arema FC hingga Bhayangkara.
Belakangan ini, sebuah foto yang memperlihatkan kondisi fisik Evan yang terlihat kurus dengan menggunakan sarung sambil merokok telah viral di media sosoal. Betapa tidak, penampilan eks pemain Timnas Indonesia itu berubah drastis.
Dalam foto yang diunggah akun Instagram @vibeballs, Evan Dimas terlihat memasang wajah sayu. Dengan posisi duduk santai, ia mengenakan sarung sambil memegang rokok. Foto tersebut pun menuai perbincangan hangat di kalangan netizen.
- Instagram vibeball
Terlepas dari hal itu, mantan pemain Bhayangkara FC hingga Persija Jakarta tersebut saat ini diketahui sedang sibuk berkegiatan di Sanggar Saraswati di Tulungagung, Jawa Timur. Selain mengurusi pembinaan sepak bola, sanggar itu juga menyelenggarakan kegiatan sosial kemasyarakatan, pertanian, seni, dan kebudayaan.
Ketika ditemui usai acara coaching clinic sejumlah sekolah menengah pertama Jakarta dengan klub sepak bola Jepang, Nagoya Grampus, di Jakarta, Jumat (26/9/2025), Evan Dimas menekankan pentingnya attitude alias sikap atau perilaku kepada pemain-pemain muda.
Pemain yang tidak memperkuat klub sepak bola profesional sejak usia 29 tahun itu menegaskan bahwa saat ini ia memandang pendidikan bagi para pesepak bola usia muda sebagai sesuatu hal yang penting. Apalagi, mereka bakal menjadi generasi penerusnya di skuad Garudad.
- ANTARA
“Tadi saya ngasih pesan-pesan kepada adik-adik juga. Bukan hanya skill dan teknik, tapi di dalam sekolah, itu ada attitude juga. Jangan sampai kita mengedepankan skill dan teknik, tapi attitude-nya kita kurang misalnya,” kata Evan Dimas, dikutip dari ANTARA.
“Ya saya berkeinginan bahwasanya antara sepak bola dengan pendidikan itu berjalan sama-sama. Yang menarik, dalam perjalanan saya ke belakang, dulu saya disuruh harus memilih, harus memilih antara sepak bola dengan pendidikan,” tambahnya.
Lebih lanjut, Evan Dimas kembali mengenang momen saat dirinya menjalani trial di Spanyol, mengikuti program Nike Academy. Hal itu dia sampaikan agar menjadi motivasi bagi para pemain muda calon masa depan Timnas Indonesia.
“Ketika saya terpilih untuk mewakili Indonesia ke Barcelona, itu saya sangat, apa ya, sangat merasa sekali gitu, saya merasa ternyata pendidikan itu sangat penting gitu. Dan pada akhirnya sampai di titik ini, saya kembali muncul pikiran itu, sepertinya mungkin bagus ketika antara sepak bola dengan pendidikan berjalan sama-sama di usia muda,” katanya.
Adapun, hal lain yang menjadi perhatian mantan bintang Timnas Indonesia itu dalam penyelenggaraan pembinaan sepak bola usia muda adalah mentalitas persaingan dan meraih kemenangan yang kerap berujung kepada hal-hal tidak sehat.
“Seharusnya pemain muda, generasi muda di SSB itu mendapatkan pendidikan-pendidikan, misalkan pemain bola itu tentang kerukunan, tentang kekompakan, tentang silaturahmi. Bukan tentang persaingan, bukan tentang kalah-menang, di usia muda ya, bukan berarti kita tidak menanamkan menang dan kalah,” pungkas Evan Dimas.
(yus)
Load more