Bukan Patrick Kluivert, Inilah Dua Pelatih Timnas Indonesia Terbaik Versi Legenda, Tanpa Ragu Sebut Shin Tae-yong Ada di Dalamnya!
- Kolase tvOnenews.com/ Tim tvOnenews - Julio Trisaputra/ PSSI
tvOnenews.com - Dalam perjalanan sepak bola Indonesia, hanya sedikit pelatih yang dianggap mampu memberikan dampak besar dan meninggalkan jejak positif. Salah satunya adalah Shin Tae-yong, yang kerap dipuji karena progres signifikan yang dibawa Timnas Indonesia selama masa kepelatihannya.
Selain Shin Tae-yong, ada satu nama lagi yang tak kalah disegani dan dinilai sebagai pelatih terbaik oleh sejumlah legenda sepak bola tanah air. Siapakah dia?
Bukan Patrick Kluivert, ada satu nama selain Shin Tae-yong yang dinilai sukses menangani Timnas Indonesia.
Shin Tae-yong sudah tidak diragukan lagi kualitasnya sebagai pelatih bertangan dingin yang menaikkan prestasi Timnas Indonesia.
Sejak melatih Timnas Indonesia tahun 2019, sejumlah prestasi dan sejarah baru ditorehkan oleh Shin Tae-yong, di antaranya runner-up Piala AFF 2020 dan 2023, medali perunggu SEA Games 2021, 16 besar Piala Asia 2023, semifinal Piala Asia U-23 2024.
Shin Tae-yong juga membawa Timnas Indonesia putaran ketiga Piala Dunia 2026, melampaui pencapaian Vietnam pada tahun 2022.
STY juga berperan dalam mendongkrak peringkat Indonesia di ranking FIFA, dari 173 ke 129.
Lewat tangan dingin Shin Tae-yong lah melahirkan pemain muda berbakat yang kini masih menjadi langganan Timnas Indonesia seperti Marselino Ferdinan, Asnawi Mangkulam hingga Pratama Arhan.
- Instagram @sandywalsh
Hal ini merupakan efek positif dari potong generasi yang dilakukannya, menggunakan para pemain muda untuk di skuad timnas senior.
Salah satu warisan atau legacy Shin Tae-yong di Timnas Indonesia adalah saat memotong satu generasi.
Dari potong generasi tersebut, melahirkan pemain berbakat dan kini memimpin Timnas Indonesia menuju ke Piala Dunia 2026.
Sementara itu, Rochi Putiray adalah salah satu legenda sepak bola Indonesia yang dikenal dengan gaya permainan agresif dan penampilannya yang nyentrik.
Berkarier di era 1990-an hingga awal 2000-an, ia sempat mencicipi kompetisi luar negeri dan mencetak sejarah dengan dua gol ke gawang AC Milan. Meski sudah pensiun, jejaknya tetap kuat dalam ingatan pencinta sepak bola nasional.
Load more