Patrick Kluivert dan Gerald Vanenburg Kerap Dibandingkan dengan Shin Tae-yong, Ini Statistik Mereka Selama Tukangi Timnas Indonesia
- Kolase tvOnenews.com | Tim tvOnenews.com - Julio Trisaputra
Melihat dari statistik itu, Founder Football Institute, Budi Setiawan, menilai secara prestasi baik STY, Patrick Kluivert, dan Gerard Vanenburg di tahun pertamanya tidak jauh berbeda.
Dia menjelaskan bahwa tidak ada perbedaan yang berarti antara ketiga pelatih di atas jika bicara persentase statistik.
"Namun jika bicara tekanan mental dan suporter, Patrick Kluivert harus menghadapi tekanan lolos Round 4 Kualifikasi Piala Dunia dan Gerard Vanenburg berada dalam tekanan lolos ke Piala Asia U23 dan Olimpiade 2028," kata Budi dalam keterangan resminya.
Budi menyebut setiap keberhasilan yang dituai juga membutuhkan waktu dan proses. STY, misalnya, baru membawa tim Garuda Muda lolos ke Piala Asia pada tahun keempat.
"Sementara Patrick Kluivert justru berhasil membawa Indonesia lolos ke Round 4 setelah tiga bulan ditunjuk sebagai pelatih timnas senior," jelas Budi.
Dalam data yang dipaparkan Football Institute, Shin Tae-yong memimpin timnas senior selama hampir empat tahun sejak 2021.
Dari 60 pertandingan, ia membawa tim meraih 26 kemenangan, 14 hasil imbang, dan 20 kekalahan.
Di tahun pertamanya, dari 15 laga, STY mengemas 46,7 persen kemenangan, 20 persen imbang, dan 33 persen kalah.
Prestasi terbaiknya saat itu adalah menjadi runner-up di AFF 2022 setelah dikalahkan Thailand di final, serta dua kemenangan penting di Kualifikasi Piala Asia.
Sementara kesempatan pertama STY di Kualifikasi Piala Dunia 2022. Skuad Garuda saat itu sudah sempat babak belur di Grup G selama berada di bawah arahan Simon McMenemy.
Budi menilai bahwa membandingkan pelatih masa lalu dan masa sekarang tidak tepat karena situasi ruang, kondisi dan waktunya berbeda.
"Kredit tinggi layak disematkan kepada Patrick Kluivert karena berhasil membawa Indonesia lolos ke Round 4 Kualifikasi Piala Dunia dengan lawan yang secara kualitas dan ranking berada di atas Indonesia tanpa mendapat kesempatan TC," tutup Budi.
(ant/yus)
Load more