Jurnalis Belanda Kritik FC Twente yang Abaikan Mees Hilgers, Tak Ada Korelasi dengan Kepindahan Bek Timnas Indonesia
Jakarta, tvOnenews.com - Sudah bukan rahasia lagi jika pemain Timnas Indonesia Mees Hilgers terpinggirkan dari klubnya sendiri, FC Twente.
Pemain yang sempat menyegel rekor nilai transfer terbesar Timnas Indonesia ini ditepikan oleh FC Twente sejak digelarnya musim kompetisi 2025-2026.
Mees Hilgers masih memiliki sisa kontrak satu musim lagi dan akan dia pergunakan untuk pindah klub.
Sayangnya, klub menyerahkan kepindahan Mees Hilgers pada agen dan tak kunjung mendapatkan klub baru.
Bagi jurnalis asal Belanda, Cristian Willaert menyebut tak ada korelasi antara Mees Hilgers kehilangan menit bermain di klub dengan rencana kepindahannya ini.
Dia menilai, FC Twente lebih baik mencadangkan Mees Hilgers daripada membiarkannya menonton kekalahan timnya sendiri dari tribun penonton.
"Tentu saja FC Twente bisa memilih untuk mencadangkannya, tapi saya mengerti keputusan tim," kata Cristian Willaert dikutip dari laman Twente Fans, Selasa (26/8/2025).
Bagi Cristian Willaert, kontrak satu musim yang tersisa dengan kondisi klub tak membutuhkan lagi Mees Hilgers membuat sang pemain berada di persimpangan yang tak menentu.
Apalagi, FC Twente telah merekrut dua pemain belakang sekaligus untuk menutup kepergian Mees Hilgers, Robin Propper dan Stav Lemkin.
"Kontraknya hanya tersisa satu tahun, situasi yang tidak diinginkan klub," kata Willaert.
Jika akhirnya Mees Hilgers tak mendapatkan klub sampai 2 September 2025, tentu seharusnya sang pemain bisa kembali ke tim dan bahkan mendapatkan perpanjangan kontrak.
"Twente seperti ingin menegaskan keseriusan mereka dalam menjual Hilgers, dia juga ingin pergi, tapi jika tidak ada solusi sampai 2 September, ada kemungkinan besar kontrak baru akan dinegosiasikan," katanya.
Dari apa yang terjadi dengan posisi klub, agen serta Mees Hilgers sendiri, Willaert mengingatkan bahwa semua kendali tetap ada pada klub.
Hal ini yang membuat Willaert menyebut bahwa Mees Hilgers tidak bisa semaunya untuk menentukan sendiri kapan dia mau pergi walaupun tak ada klub yang membawanya.
"Sebagai klub, tentu anda tidak ingin memberikan menit bermain, ritme permainan dan kesempatan bermain kepada peamin yang nantinya akan pergi secara gratis, jadi saya memahami sikap Twente saat ini," katanya.
Load more