Cuma saat Melatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong Berani Lakukan Hal yang Dia Tak Sadari Selama Hidupnya: Gara-gara...
- YouTube
tvOnenews.com - Dipecat pada awal 2025, Shin Tae-yong menceritakan soal hal yang terjadi kepadanya selama menjadi pelatih Timnas Indonesia, termasuk kekalahan menyakitkan skuad Garuda melawan Guinea.
Hasil akhir pertandingan adalah timnas Indonesia kalah 0-1 dari Guinea, sekaligus memupus harapan tim Garuda Muda untuk tampil di Olimpiade.
Sebagaimana diketahui, timnas Indonesia U-23 gagal main di Olimpiade 2024 Paris setelah takluk 0-1 dari Guinea di babak playoff.
Pertandingan yang berlangsung di Stade Pierre Pibarot, Kamis (9/5/2024) malam WIB, timnas Indonesia dikalahkan tipis oleh Guinea.
Gol semata wayang Guinea dicetak oleh Ilaix Moriba lewat titik putih penalti di menit ke-29'.
Atas hasil ini, tim Guinea yang dilatih oleh Kaba Diawara memastikan diri lolos ke Olimpiade 2024 Paris dan tergabung di Grup A bersama tuan rumah Prancis, Amerika Serikat, dan Selandia Baru.
Pasca kekalahan menyakitkan dari Guinea, tampak para pemain timnas Indonesia tampak berkumpul di ruang ganti pemain dan saling merangkul.
- PSSI
Suasana ruang ganti pun berubah menjadi haru, karena beberapa pemain Garuda Muda tak kuasa menahan tangis karena belum bisa membawa Indonesia pentas di Olimpiade Paris.
Kemudian, Shin Tae-yong memeluk dan menyalami satu persatu pemainnya dan memberinya kekuatan.
Raut muka kecewa dari para pemain tak bisa terhindarkan, berusaha sekuat tenaga untuk menundukkan Guinea.
Ivar Jenner, Nathan Tjoe-A-On, Ernando Ari dan Ramadhan Sananta tampak duduk termenung di ruang ganti.
Kekalahan ini seperti menjadi pukulan telak bagi tim, Shin Tae-yong pun tampak ikut juga menangis lantaran meratapi kekalahan anak-anak asuhnya.
Tangis Shin Tae-yong pecah di ruang ganti, ia menceritakan blak-blakan peristiwa tersebut,
"Sebenarnya perasaan saya campur aduk, jujur, waktu itu kita capek capek banget, kan?" ungkap STY kepada Jeje
Cerita Shin Tae-yong, sebelum bertanding di Paris, skuad Garuda baru saja training camp di Dubai sekitar satu bulan.
"Sekitar sepuluh hari, terus ke Doha, Qatar, dan tanding sekitar 20 hari lebih. Habis itu, kami langsung ke Prancis," terang STY dilansir dari kanal Youtube JekPot.
"Cuaca Dubai dan Doha bagus banget, dan seingat saya, kami sampai di Prancis sekitar awal atau pertengahan Mei," tuturnya.
Shin Tae-yong menyatakan bahwa sekitar tanggal 4 atau 5 mereka tiba di Prancis, disambut cuaca sangat dingin.
"Kami gak punya jaket parka, karena berangkat dari negara panas, tapi tiba-tiba Prancis yang dingin. Itu nyiksa banget," ungkap STY.
"Selain itu, kami pilih penginapan di pinggiran kota Paris, karena dikira penginapannya bagus, tapi ternyata nggak. Dingin banget waktu, kamarnya juga dingin, dan sedang direnovasi," sambungnya.
Lebih lanjut, STY juga mengaku kecewa atas keputusan wasit dalam pertandingan tersebut.
"Saya yakin bisa menang kalau para wasit mengambil keputusan adil, pemain-pemain udah main gigih, dan berusaha keras, meski saya diusir karena protes," ujarnya.
Pelatih berusia 54 tahun itu mengaku bahwa pasca kekalahan menyakitkan dari Guinea, merupakan fase paling berat hingga membuatnya sampai menangis.
"Terus, waktu bilang terima kasih ke pemain, beres pertandingan. Saya langsung nangis sesenggukan," cerita Shin Tae-yong.
"Berat banget waktu itu, saya juga nangis gitu aja. Saya bilang terima kasih banyak ke para pemain, udah berjuang sampai sini, dan atas usaha mereka yang maksimal," tuturnya.
- PSSI
Harus terpaksa terhenti perjalanannya, dan gagal tampil di Olimpiade.
"Saya bilang,'walau berat, kalian sudah main bagus dan saya bangga,'" tuturnya.
"Tapi tanpa sadar, malah saya yang nangis sesenggukan, gara-gara itu semua pemain juga jadi ikut nangis sesenggukan," pungkasnya.
"Tanpa sadar, itu jadi pengalaman saya nangis sesenggukan, bahkan, saya gak nangis waktu menang," sambungnya.
Hal mengejutkan lagi, Shin Tae-yong mengaku bahwa itu merupakan pertama kali dirinya menangis selama menjadi pelatih.
Bahkan, ketika memimpin Timnas Korea Selatan mengalahkan Jerman di Piala Dunia 2018, ia tidak menangis.
"Kayaknya saya gak nangis, waktu Korea menang lawan Jerman," ujarnya.
"Menang AFC, mata saya berkaca-kaca," sambungnya.
Shin Tae-yong diketahui menjadi orang pertama memenangkan Liga Champions AFC pada 2010 dengan klub yang diasuhnya, Seongnam Ilhwa Chunma, kini sekarang Seongnam FC. (ind)
Load more