Tuai Apa yang Ditanam, Bukti Kecerdikan Nova Arianto dalam Melatih Timnas Indonesia U-17, Sudah Jauh Hari Janji ke Shin Tae-yong untuk ...
- Kitagaruda.id
Atas hasil ini, Timnas Indonesia U-17 asuhan Nova Arianto mengamankan tiga poin penting.
Pada senin mendatang, Timnas Indonesia akan berhadapan dengan tim yang dianggap paling di Piala Kemerdekaan 2025 ini yakni Mali.
Mali membawa status sebagai runner-up Piala Afrika 2025 dan peringkat tiga Piala Dunia U-17 2023 saat di Indonesia.
Di sisi lain, setahun lalu Nova Arianto pernah mengungkapkan proyek jangka panjangnya saat masih ada Shin Tae-yong.
Mantan asisten pelatih Shin Tae-yong di timnas senior itu dinilai sangat keras dalam melatih anak-anak asuhnya, dan tak ragu memarahinya di sesi latihan.
Jauh sebelum gelaran Piala Kemerdekaan 2025, ketika dia menangani Piala AFF U-16 2024, mantan bek timnas Indonesia mengungkapkan bahwa salah satu PR besar yang ingin diselesaikan di skuad timnas Indonesia.
Di mana ia telah menyeleksi untuk menemukan talenta-talenta muda dari berbagai pelosok negeri hingga pemain diaspora.
Diketahui, saat itu tercatat sebanyak 7 pemain diaspora yang mengikuti seleksi, dan hanya 2 yang lolos pada tahap final.
Dia berpesan kepada para pemain yang tidak lolos seleksi bahwa ke depannya akan selalu ada kesempatan, jika sang pemain latihan dengan benar dan berkembang.
"Itu yang saya bicarakan kepada para pemain di gelombang 1 sampai 3, karena Coach Shin Tae-yong pun selalu berbicara kalau usia muda tuh di setiap 6 bulan, pemain pasti akan punya progres," ucapnya dilansir Youtube Sport77 Official.
"Contoh pemain A jelek di saat 6 bulan lagi, kalau dia latihan benar semuanya betul, secara progres dia akan bagus," paparnya.
Nova Arianto menyoroti masalah tinggi badan dari proses seleksi ketat dari para pemain muda Indonesia.
"Masalah tinggi badan mengapa menjadi consent saya," jelasnya.
Mantan bek Persib Bandung itu menjelaskan bahwa pada saat aktif bermain, awalnya berposisi sebagai striker dengan tinggi badan 178 cm.
Kemudian dipindahkan posisinya di stopper, karena dinilai punya postur tinggi dan dapat diandalkan dalam duel-duel bola udara.
"Secara postur, pemain depan dan pemain belakang menjadi urgent," paparnya.
Load more