Tak Tertahankan Lagi, Kevin Diksi Akhirnya Bongkar Tabiat Asli Suporter Indonesia di Hadapan Orang Eropa: Saya Pikir...
- tvOnenews.com/Taufik Hidayat
tvOnenews.com - Pada 10 Mei 2025 lalu, FIFA menjatuhkan sanksi kepada PSSI, akibat perilaku diskriminatif yang dilakukan oleh suporter Timnas Indonesia dalam laga melawan Bahrain pada 25 Maret 2025 lalu.
Dalam laga yang digelar digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta tersebut, sebagaimana dimaksud FIFA dalam surat keputusan yang dikirim ke PSSI, perilaku diskriminatif itu terjadi di sektor 19 pada menit ke-80 saat pertandingan berlangsung.
- tvOnenews.com/Taufik Hidayat
Pada momen tersebut, sekitar 200 suporter Indonesia meneriakkan slogan bernada ketakutan atau kebencian terhadap tim lawan, yakni Bahrain.
Akibat perilaku para suporter tadi, FIFA akhirnya menjatuhkan dua sanksi berat kepada PSSI. Pertama, PSSI harus membayar denda sebanyak lebih dari Rp400 juta.
Kedua, FIFA juga memerintahkan kepada PSSI untuk mengurangi jumlah penonton pada pertandingan berikutnya, yakni saat laga melawan China tanggal 5 Juni 2025 mendatang.
Di sisi lain, sikap suporter juga beberapa kali dikomentari oleh para pemain Timnas Indonesia. Salah satunya adalah Kevin Diks.
Sejak debutnya, terhitung sudah tiga kali Kevin Diks tampil bersama Timnas Indonesia dalam pertandingan internasional.
Kevin Diks memulai debutnya saat Indonesia menjamu Jepang dalam laga putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada 15 November 2024.
Selanjutnya, ia kembali dipanggil ke timnas untuk bermain melawan Australia dan Bahrain beberapa waktu lalu.
Meski sudah tiga kali bermain bersama Timnas Indonesia, tapi Kevin Diks masih dibuat takjub dengan dukungan yang diberikan oleh suporter Skuad Garuda.
Hal itu disampaikan oleh pemain kelahiran 6 Oktober 1996 tersebut dalam video yang diunggah lewat kanal YouTube Conpenhagen Sundays.
Dalam video tersebut, Kevin Diks mengungkapkan rasa kagumnya saat ia menjalani laga tandang di Australia, Kamis (20/3/2024) lalu.
Seperti diketahui, Skuad Garuda harus menerima kekalahan telak saat melawan Australia di Sydney Football Stadium beberapa waktu lalu. Sayangnya, Indonesia kalah dengan skor 1-5 dari tim tuan rumah.
Meski tampil tandang, tapi suporter Timnas Indonesia bak selalu berada di mana saja dan jumlahnya pun tak sedikit.
Bak jadi 'tabiat asli' para suporter Skuad Garuda, sepanjang pertandingan mereka berusaha memberikan dukungan untuk tim kesayangannya yang tengah berlaga.
Dukungan yang besar itulah yang dirasakan oleh Kevin Diks dan membuatnya takjub. Sebab, meski bukan tampil di kandang sendiri, tapi dukungan dari para suporter tetap tak berhenti digaungkan.
Apalagi, menurut Kevin Diks, dari 35.241 penonton yang memenuhi stadion, ada 25.000 orang Indonesia yang jadi ada di sana.
"Ya, ini pengalaman lain yang luar biasa, kami bermain tandang di Australia dan rasanya seperti bermain di kandang sendiri," ujar Kevin Diks, dikutip dari kanal YouTube Copenhagen Sundays, Rabu (9/4/2025).
- YouTube/Copenhagen Sundays
Menurutnya, itu merupakan hal yang luar biasa. Sebab, para suporter memiliki effort yang kuat untuk tetap mendukung Timnas Indonesia, meski sedang tidak bermain di kandang sendiri.
"Mereka melakukan dukungan besar dengan spanduk dan segala sesuatu itu berasa sangat besar," ujar Kevin Diks.
Tak berhenti sampai sana, Kevin Diks juga kembali dibuat takjub dengan dukungan para suporter saat laga kandang melawan Bahrain di SUGBK, Senayan, Jakarta pada Selasa (25/3/2025).
Selama pertandingan berlangsung, para suporter juga tak henti memberikan dukungan untuk mereka, hingga akhirnya Timnas Indonesia menang 1-0 atas Bahrain.
Tak cuma itu saja, di luar lapangan Kevin bahkan mengaku bahwa ia mendapat banyak hadiah dari para suporter yang datang ke hotel.
"Ya, itu adalah tingkat yang berbeda, mereka datang ke hotel membawakan Anda hadiah. Saya pulang dengan satu koper hadiah dari para penggemar,” ungkapnya.
- YouTube/Copenhagen Sundays
Bahkan, Kevin Diks sampai mengajak Copenhagen Sundays untuk datang langsung ke Indonesia saat laga melawan China pada 5 Juni 2025 mendatang.
"Kalian harus menonton pertandingan melawan China dan kemudian kalian akan melihat bahwa ini adalah level yang berbeda dengan dukungan dan seberapa besarnya pertandingan itu," ujarnya. (ism)
Load more