Nova Arianto Akhirnya Jujur Ungkap Unek-unek di Timnas Indonesia U-17 Jelang Piala Dunia U-17: PR Terbesar Saya Memperbaiki Masalah...
- Tim tvOne/Taufik Hidayat
tvOnenews.com - Setelah tersingkir dari Piala Asia U-17 2025, pelatih Timnas Indonesia U-17 Nova Arianto mengakui bahwa timnya belum berada di level yang ideal untuk bersaing di Piala Dunia U-17 2025.
Kekalahan telak 0-6 dari Korea Utara U-17 di babak perempat final menjadi bukti nyata bahwa skuad Garuda Asia masih menyimpan banyak kelemahan, terutama dalam aspek fokus, mentalitas, dan kualitas individu pemain.
Kekalahan dari Korea Utara menjadi tamparan keras bagi tim muda Indonesia. Nova sendiri tak menampik bahwa skuad asuhannya masih butuh banyak pembenahan.
"Individu pemain yang saya lihat masih kurang untuk bersaing di Piala Dunia," ujar Nova pada awak media, Sabtu (19/4/2025).
Meski demikian, Nova tetap optimis dan menegaskan bahwa dirinya tak akan tinggal diam.
Ia berkomitmen membentuk tim yang lebih solid dalam waktu tujuh bulan ke depan, sebelum gelaran Piala Dunia U-17 pada November 2025.
Kekalahan telak dari Korea Utara mempertegas tantangan besar yang dihadapi Indonesia, tak hanya di kelompok usia muda, tapi juga di level senior.
Baru-baru ini, Timnas Indonesia senior juga mengalami kekalahan memalukan 0-6 dari Korea Utara dalam laga Grup C Piala Asia 2025.
Hasil tersebut bukan hanya menyingkirkan Indonesia dari turnamen, tetapi juga menimbulkan keraguan tentang kesiapan tim dalam menghadapi lawan-lawan kuat di kancah internasional.
Kekalahan itu menjadi cermin bagi perjuangan Indonesia menuju Piala Dunia 2026, yang saat ini tengah berlangsung di babak kualifikasi.
- Kolase tvOnenews.com/ PSSI
Di bawah asuhan Patrick Kluivert, performa Timnas Indonesia masih fluktuatif, dan tekanan untuk tampil konsisten semakin besar.
Dalam konteks ini, performa tim U-17 dan senior menunjukkan bahwa pembinaan sepak bola Indonesia di berbagai jenjang usia masih menghadapi tantangan serius dalam hal kualitas teknis dan mental bertanding.
Nova menyadari hal tersebut dan menegaskan bahwa waktu tujuh bulan ke depan akan dimanfaatkan secara maksimal untuk membenahi kelemahan tim.
Fokus menjadi salah satu aspek utama yang ingin ia perbaiki.
“Fokus pemain sedikit lepas dan secara mental juga saya lihat pemain juga sedikit lepas setelah kami memastikan (lolos grup), dan itu menjadi PR terbesar saya termasuk memperbaiki masalah individu,” ucap Nova lagi.
Langkah Timnas Indonesia U-17 menuju Piala Dunia 2025 memang belum ideal, namun pengalaman pahit di Piala Asia bisa menjadi bekal berharga.
“Harapannya, kami konsentrasi perbaiki di 7 bulan ini. Semoga kami bisa meraih hasil terbaik semuanya juga,” tegas Nova.
Pernyataan ini menegaskan bahwa Nova tidak hanya menyadari masalah, tetapi juga siap untuk menghadapi tantangan.
Jika pembenahan benar-benar dilakukan secara serius, bukan tidak mungkin Garuda Asia bisa tampil mengejutkan di panggung dunia.
Namun, hal ini tentu juga menjadi alarm bagi PSSI dan para pemangku kepentingan sepak bola Tanah Air untuk terus memperkuat pondasi dari level usia dini hingga senior. (udn)
Load more