Timnas Indonesia Harus Belajar dari Jepang, Pemain Ini Bongkar Taktik Bahrain: Mereka Jauh…
- AFC
tvOnenews.com - Timnas Indonesia akan menghadapi laga penting melawan Bahrain dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Pertandingan ini dijadwalkan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, dan menjadi momen krusial bagi Skuad Garuda untuk bangkit usai kekalahan telak 1-5 dari Australia beberapa waktu lalu.
Kekalahan dari Australia menyisakan pekerjaan rumah besar bagi pelatih Patrick Kluivert dan anak asuhnya.
Lini pertahanan yang rapuh serta transisi permainan yang belum berjalan optimal menjadi catatan utama.
Menghadapi Bahrain, Timnas Indonesia perlu tampil jauh lebih disiplin dan taktis jika ingin mengamankan poin di kandang sendiri.
Pelajaran berharga bisa dipetik dari pengalaman Timnas Jepang saat melawan Bahrain.
Jepang baru saja sukses menundukkan Bahrain dengan skor 2-0 dalam laga ketat di Stadion Saitama, Kamis (20/3/2025) sore WIB.
Meski berhasil meraih kemenangan, skuad Samurai Biru harus bekerja keras selama 90 menit untuk membongkar pertahanan rapat Bahrain.
Daichi Kamada, gelandang andalan Jepang, mengungkapkan bahwa Bahrain bukanlah lawan yang mudah dihadapi.
Dalam wawancara usai pertandingan, Kamada mengaku terkesan dengan solidnya pertahanan Bahrain serta kelincahan lini depan mereka.
“Bahrain bermain dengan pertahanan yang jauh lebih baik daripada yang saya perkirakan, dan mereka memiliki pemain depan yang lincah, serta mudah sekali menemukan celah di depan. Jadi, saya pikir ini adalah pertandingan yang sangat sulit,” ujar Kamada, dikutip dari Bola.com.
Kamada juga menyoroti pentingnya menjaga konektivitas antar lini agar tidak terputus saat menghadapi tim seperti Bahrain.
“Pertama-tama, saya harus fokus pada aspek pertahanan yang perlu kita lakukan sebagai tim. Namun, pada saat yang sama, karena kami tidak menghubungkan bola dengan baik hari ini, saya menyadari pentingnya menjadi titik penghubung dan menggerakkan bola dengan lancar,” kata Kamada.
Jepang sendiri baru mampu mencetak gol di menit ke-66 setelah melakukan sejumlah pergantian pemain dan perubahan taktik.
Pelatih Jepang, Hajime Moriyasu, bahkan mengaku agak terkejut dengan strategi Bahrain yang mampu meredam tekanan Jepang.
"Bahrain dalam kondisi yang baik dan mereka memiliki strategi yang matang untuk kami, jadi kami memutuskan untuk bertahan dan memainkan permainan," ujar Moriyasu dikutip dari Nikkan Sports.
Apa yang dialami Jepang bisa menjadi peringatan serius bagi Timnas Indonesia.
Bahrain bukanlah tim yang bisa diremehkan. Mereka terbukti mampu mengimbangi salah satu tim terbaik Asia dengan pertahanan disiplin.
Patrick Kluivert dan tim pelatih Indonesia perlu mencermati bagaimana Jepang mengatasi situasi sulit ini.
Salah satu yang paling mencolok adalah kesabaran Jepang dalam membangun serangan serta fokus penuh dalam menjaga keseimbangan antara menyerang dan bertahan.
Timnas Indonesia tidak bisa hanya mengandalkan semangat bermain di kandang, melainkan harus punya rencana taktis yang jelas untuk membongkar pertahanan Bahrain.
Selain itu, para pemain Indonesia, khususnya di lini tengah seperti Calvin Verdonk, Jay Idzes, dan Rizky Ridho yang sering membantu serangan, harus memperhatikan bagaimana menjaga koneksi antarpemain agar aliran bola tidak terputus.
Penting juga bagi lini belakang Indonesia untuk tidak lengah menghadapi kelincahan para penyerang Bahrain.
Berkaca dari pernyataan Daichi Kamada, Bahrain memiliki pemain depan yang mampu mencari celah sekecil apapun di lini pertahanan lawan.
Dengan sisa waktu menjelang laga kontra Bahrain, fokus utama Indonesia harus pada pembenahan strategi bertahan, peningkatan transisi serangan, serta ketenangan dalam memanfaatkan peluang.
Belajar dari pengalaman Jepang melawan Bahrain adalah kunci agar Timnas Indonesia tidak mengulangi kesalahan yang sama dan mampu tampil maksimal di hadapan para penggemar Timnas. (adk)
Load more