Dulu Diremehkan, Dihina karena Miskin, Eks Pemain Timnas Indonesia Ini sampai Harus Tempuh Jalan Ekstrem Demi Wujudkan Mimpinya
- Tangkapan layar - Instagram @otaviodutra5_indonesia
tvOnenews.com - Otavio Dutra seorang pesepakbola asal Brasil yang menjadi warga negara Indonesia ternyata merintis kariernya dengan jalan yang berliku, mulai dari tak punya sepatu hingga ditentang keluarga, sampai jadi pemain Timnas Indonesia.
Lahir di Fortaleza, Brasil, pada 22 November 1983, Otavio Dutra memulai karir profesionalnya di dunia sepak bola Brasil sebelum akhirnya berlabuh di Indonesia.
Otavio Dutra menceritakan bagaimana dirinya terlahir dari keluarga miskin di kampung halamannya. Dia sering bolos sekolah hanya untuk bermain bola. Hal itulah yang membuatnya dimarahi sang ibu.
- Madura United
“Dari situ mama saya marah. Saya sering bicara sama mama, saya bilang saya akan bantu (ekonomi keluarga) dari bola, tapi mama saya tidak percaya,” ungkap Dutra dikutip dari tayangan Sport77.
Pemain dengan tinggi 190 cm itu kemudian menceritakan bagaimana sang ibu tidak mendukungnya menjadi seorang pesepakbola.
“Tidak mungkin kamu jadi pemain bola. Lihat kamu tinggal dimana, hidup kamu susah, makan aja nggak ada,” kenangnya.
Namun tekad Otavio Dutra sudah terlalu kuat untuk dipatahkan begitu saja. Demi menjadi pemain bola, ia pun rela tidak mengenakan alas kaki saat bermain karena tidak ada uang untuk beli sepatu.
“Saya sempat bermain bola tanpa sepatu,” tuturnya.
Perjalanan karier Otavio Dutra sampai menjadi pemain Timnas Indonesia
Jalan berliku itu ia tempuh hingga talentanya dilirik oleh klub lokal Brasil, Juventus SP, Otavio Dutra akhirnya bisa mengenakan sepatu yang layak. Itupun berkat pemberian seseorang.
Setelah itu, bek setinggi 190 cm tersebut semakin termotivasi sampai akhirnya dia direkrut oleh klub papan atas Brasil, Corinthians selama tujuh musim.
Pada 2007, Otavio Dutra sempat bergabung ke klub asal Polandia Pogon Szczecin. Tiga tahun setelahnya, ia kemudian memulai petualangannya di Indonesia.
Nama Otavio mulai dikenal di Indonesia setelah ia bergabung dengan klub Persebaya 1927 pada 2010-2012 dan tampil impresif.
Klub raksasa Persipura pun meliriknya. Dari sana ia semakin dikenal luas hingga direkrut Gresik United, Bhayangkara, hingga kembali ke Persebaya Surabaya pada 2018-2019.
Load more