Beda Kualitas Timnas Indonesia U-20 Asuhan Indra Sjafri dan Shin Tae-yong Dijabarkan Blak-blakan Pengamat

Jakarta, tvOnenews.com - Pengamat sepak bola, Ophan Lamara, blak-blakan memberi kritik keras Indra Sjafri usai Timnas Indonesia U-20 tersingkir dari Piala Asia U-20 2025.

Skuad Garuda Nusantara sudah dipastikan tersingkir dari Piala Asia U-20 2025 setelah gagal menang dalam tiga pertandingan di fase grup.

Sumber :

• PSSI

Timnas Indonesia U-20 kandas dengan skor 0-3 dari Iran pada laga pertama, dan kemudian 1-3 dari Uzbekistan.

Pada pertandingan terakhir, tim asuhan Indra Sjafri tertahan dengan skor 0-0 oleh Yaman, namun tampil dengan buruk di atas lapangan.

Skuad Timnas Indonesia U-20 finis ketiga setelah pertandingan itu, namun di atas lapangan, Yaman unggul segala-galanya.

Tim Timur Tengah itu mampu melakukan 29 kali percobaan menembak, dengan tujuh di antaranya mengarah ke gawang.

Namun, penampilan apik kiper Fitrah Maulana menyelamatkan Timnas Indonesia U-20 dari kekalahan hingga laga berakhir imbang 0-0.

Sumber :

• Persib Bandung

Pengamat sepak bola Ophan Lamara berbicara blak-blakan tentang performa tim asuhan Indra Sjafri yang gagal untuk melawan.

Ophan merasa Timnas Indonesia U-20 tak perlu menang, namun setidaknya mampu memperlihatkan perlawanan.

“Yang saya tunggu kemarin adalah penampilan kita setidaknya bisa memberikan kejutan. Tidak harus menang, tapi melawan,” katanya dalam program Dua Sisi tvOne, Kamis (20/2/2025).

Ophan membandingkan dengan tim-tim asuhan Shin Tae-yong di Piala Asia senior dan U-23 yang mampu melawan meskipun kalah segala-galanya dari statistik.

Sumber :

• tvOne

“Pada saat itu, penampilan anak-anak itu melawan. Kalau dilihat statistik pada laga-laga tersebut, kita kalah,” kata Ophan.

“Tapi anak-anak bermain dengan determinasi yang tinggi, mereka melawan. Nah yang itu, tidak kita saksikan sama sekali di China kemarin. Ini yang kita sayangkan,” tambahnya.

Dengan kegagalannya kini, Indra Sjafri diperkirakan akan dievaluasi oleh PSSI dalam waktu dekat.

Sang pelatih asal Sumatera Barat sendiri telah mengatakan seusai laga bahwa dirinya bersedia diganti oleh PSSI.