Pemain Timnas Indonesia Sebenarnya Dapat Gaji atau Tidak? Akhirnya Terungkap, Ternyata Selama ini...
- AFC
tvOnenews.com - Timnas Indonesia saat ini sedang mengalami perkembangan yang sangat signifikan di dunia sepak bola internasional, terutama dengan keberhasilan mereka mencapai babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Ini merupakan pencapaian besar bagi skuad Garuda, yang terus menunjukkan kemajuan pesat dalam hal kualitas permainan.
Dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia tampil dengan sangat baik.
Saat ini saja, Jay Idzes cs berhasil menempati posisi ketiga di klasemen sementara Grup C.
- tvOnenews.com - Julio Tri Saputra
Pencapaian ini tentunya sangat membanggakan, mengingat persaingan di zona Asia sangat ketat.
Timnas Indonesia mampu mengimbangi beberapa negara sepak bola kuat di Asia, dan dengan permainan solid yang ditunjukkan, skuad Garuda terus menunjukkan potensi besar mereka untuk bersaing di kancah internasional.
Salah satu faktor penting dalam perkembangan Timnas Indonesia adalah hadirnya pemain-pemain keturunan yang memiliki pengalaman internasional dan kualitas tinggi.
Pemain-pemain naturalisasi ini seringkali mendapatkan sorotan dari media dan penggemar sepak bola Indonesia, karena mereka diharapkan mampu membawa dampak positif bagi timnas.
Pemain-pemain naturalisasi, seperti Jay Idzes, Thom Haye, Ragnar Oratmangoen, Sandy Walsh, dan lain-lain, menjadi pilar penting dalam skema permainan Timnas Indonesia.
Mereka memiliki pengalaman bermain di liga-liga Eropa, yang tentunya memberikan mereka keunggulan dalam hal teknik dan pemahaman permainan.
- tvOnenews.com/Julio Trisaputra
Kehadiran mereka memperkaya taktik timnas dan memberikan daya saing yang lebih tinggi di tingkat internasional.
Namun, munculnya pemain-pemain keturunan ini juga memunculkan pertanyaan mengenai sistem kompensasi mereka.
Apakah para pemain ini mendapatkan gaji tetap seperti pemain profesional lainnya atau hanya mendapatkan uang saku setiap kali tampil untuk Timnas Indonesia?
Di dunia sepak bola internasional, sistem pembayaran untuk pemain tim nasional berbeda dengan yang diterima di level klub.
Biasanya, pemain timnas tidak menerima gaji tetap seperti yang mereka peroleh di klub, melainkan mendapatkan honorarium atau bayaran berdasarkan penampilan mereka dalam pertandingan atau acara resmi yang melibatkan tim nasional.
Sebagai contoh, dalam ajang Piala Dunia 2018, FIFA mengalokasikan total dana sebesar 400 juta dolar (sekitar Rp5,9 triliun) untuk peserta turnamen.
Dana tersebut kemudian dibagikan kepada setiap tim yang berpartisipasi, dengan tim juara, Prancis, menerima hadiah sebesar 38 juta dolar (sekitar Rp566 miliar).
Pembagian hadiah ini kemudian disalurkan ke pemain dan staf pelatih, meskipun jumlahnya bervariasi tergantung pada kebijakan federasi masing-masing negara.
Sebagai gambaran lebih detail, pemain bintang seperti Kylian Mbappé dilaporkan menerima sekitar 17 ribu poundsterling (sekitar Rp340 juta) per pertandingan selama Piala Dunia 2018.
Meski jumlahnya lebih kecil dibandingkan dengan gaji yang diterima Mbappé di klub, pemain asal Prancis ini memilih untuk mendonasikan honorarium tersebut untuk kegiatan amal.
Hal ini menyoroti fakta bahwa meski honorarium yang diterima oleh pemain timnas lebih kecil dibandingkan dengan gaji klub, tetap ada insentif finansial yang diterima sebagai bentuk penghargaan atas kontribusi mereka di panggung internasional.
"Starting Line-up. Semakin dia sering masuk starting line-up maka semakin tinggi pula nominal gaji yang ia peroleh. (70–200jt per bulan)," tulis akun anonim di Quora.
"Produktivitas. Semakin banyak ia mencetak gol maka berbanding lurus dengan nominal gajinya. Untuk pemberi assist (umpan terakhir ke pencetak gol) pun juga sama, tetapi nominal tak setinggi pencetak gol. (Per gol 10 juta, per assist 5 juta)," sambungnya.
"Peran dia di tim. Kita bisa arahkan peran ini ke kapten tim. Ya, kapten tim biasanya berbanding lurus dengan starting line-up. (1–3 juta per bulan)," ungkapnya.
Lalu, bagaimana dengan sistem pembayaran bagi pemain Timnas Indonesia?
Hingga saat ini, belum ada informasi resmi yang mengungkapkan secara rinci mengenai sistem pembayaran yang diterima oleh pemain-pemain Timnas Indonesia, terutama pemain-pemain keturunan yang kini menjadi bagian penting dalam skuad Garuda.
Seorang narasumber dalam platform tanya jawab Quora, memperkirakan bahwa pemain Timnas Indonesia memperoleh bayaran berupa honorarium setiap kali mereka bermain dalam pertandingan internasional, bukan gaji tetap yang diterima di klub mereka.
Sistem pembayaran ini memang cukup umum dalam dunia sepak bola internasional, di mana federasi nasional mengalokasikan dana berdasarkan penampilan tim dalam kompetisi internasional.
Namun, meskipun honorarium yang diterima para pemain timnas lebih kecil dibandingkan dengan gaji mereka di klub, bagi banyak pemain, kesempatan untuk membela negara mereka di ajang internasional sudah menjadi suatu kehormatan tersendiri.
Bagi pemain-pemain keturunan, bermain untuk Timnas Indonesia seringkali bukan hanya soal penghasilan, tetapi juga soal rasa kebanggaan membela negara dan mewakili Indonesia di panggung dunia. (tsy)
Load more