Hasil Riset Buktikan Dugaan Shin Tae-yong Gunakan Buzzer di Media Sosial, Football Institute Buka Faktanya
- Istimewa
Pertama kategori dengan narasi Pro Shin Tae-yong, kedua Kontra Shin Tae-yong dan ketiga narasi media dan akun info.
Dia menjelaskan isu STY diberitakan dalam 6.090 artikel dan 18.156 mention, dan dibicarakan di media sosial sebanyak 14.478 mention.
Sentimen positif terhadap STY di media sosial dan media online, kata dia, didorong olehpengakuan atas perubahan signifikan yang dibawa STY dalam performa Timnas Indonesia,
dedikasi STY dalam membangun tim, serta pencapaian STY seperti membawa
Timnas ke final Piala AFF 2020 dan peningkatan performa di kualifikasi Piala Dunia.
Namun, Slovenia menyoroti ada tagar #STYstay yang cukup masif di media sosial twitter.
Selain dicuitkan akun organik dan publik, tagar ini dicuitkan akun bot. Drone Emprit mencurigai akun bot ini digerakkan terorganisir dengan narasi yang sama.
"Ada akun yang kami tangkap polanya sama. Tidak hanya di twitter, tagar terorganisir ini banyak ditemukan di instagram. Akun ini tidak bicara konteks tapi lebih ke ampifikasi cuitan atau postingan, dia retweet atau komen untuk menaikkan engagement," kata Slovenia.
Dia menjelaskan, biasanya akun ini tidak secara khusus membicarakan topik terkait sepak bola. Akun ini secara khusus membicarakan isu sepak bola ketika ada pemberitaan STY dipecat.
"Mereka tidak menyampaikan informasi yang kontekstual seperti akun-akun besar atau akun-akun influencer," jelasnya.
Sementara itu, untuk kategori kontra STY menarasikan soal kegagalan Timnas mencapai semifinal di Piala AFF 2024 yang dianggap berujung pada pemecatannya.
Kemudian kritik kurangnya kemampuan komunikasi STY dengan pemain, strategi STY yang dianggap tidak efektif dan tidak sesuai dengan kebutuhan Timnas, serta ketegangan antara pendukung dan penentangnya terkait kepemimpinan STY yang dianggap memanfaatkan buzzer.
"Untuk tagar #STYout itu, itu ada dari akun publik secara umum yang memang melihat kinerja STY tidak cukup memuaskan. Jadi mereka setuju dengan pendapat Erick Thohir, kemudian mereka mengamplifikasi statement Erick Thohir bahwa ada masalah komunikasi antara STY dengan para pemain, seperti itu," kata Slovenia.
Load more