“Ekspektasi mimpi untuk lolos tidak apa-apa," ujar Bung Towel dilansir dari laman ANTARA.
"Karena memang kan kalau bicara objektif, kalau dibuka dari gambaran saya saja, seperti di acara Catatan Demokrasi karena saya duduk di sebelah Bang Arya (Sinulingga), sebetulnya saya ragu kalau (lolos Piala Dunia) 2030 itu tertulis bahwa itu target,” lanjutnya.
“Tapi ini adalah mimpi yang dalam progresnya kok dapat. Ada opportunity-nya. Jadi apa boleh berekspektasi? Boleh,” katanya lagi.
Dalam pandangan Towel, ia pun belum tentu puas dengan penunjukan Kluivert sebagai nakhoda baru timnas.
Namun ia menilai penggantian pelatih perlu dilakukan oleh PSSI karena tren negatif Shin Tae-yong harus dihentikan.
“Jadi saya melihat bahwa PSSI ini mengambil solusi terefektif," kata Bung Towel soal pergantian pelatih.
"Karena selama ini dilihat ada tiga kultur, tiga bahasa, Korea, Belanda naturalisasi, dan Indonesia. Dan itu harus diakui, bukan seperti yang Jeje (penerjemah bahasa Korea, Jeong Seok-seo) omongin, Nova Arianto ngomongin bahwa tidak ada problem komunikasi. Problem lah,” tutur Towel.
Load more