Terjual hingga Ratusan Ribu Produk, Erspo Pastikan Para Pemain Timnas Indonesia Mendapar Royalti dengan Jumlah Segini

Jakarta, tvOnenews.com - CEO Erspo, Muhammad Sadad memastikan bahwa Timnas Indonesia dan pemain mendapatkan persentase royalti dari setiap penjualan jersey.

Sejak Maret 2024 lalu, Erspo resmi ditunjuk PSSI menjadi apparel dari Jersey Timnas Indonesia.

Kemudian, Erspo juga mulai menjual sejumlah jersey dengan nameset para pemain skuad Garuda beberapa waktu lalu.

Diketahui dalam setiap pembelian jersey, Erspo bakal memberikan sejumlah royalti kepada Timnas Indonesia atau dalam hal ini diserahkan kepada PSSI.

CEO Erspo, Muhammad Sadad menjelaskan bahwa royalti yang diberikan kepada Timnas Indonesia sebesar tujuh persen.

"Sejak pertama kali penjualan di bulan Maret (2024), sekarang sudah ratusan ribu produk terjual. Guarantee dan royalti yang kami telah berikan ke Timnas juga sudah tercapai," ujar Sadad di ASIOP Stadium, Senin (28/10/2024).

"Karena pembelian jersi Timnas ada 7 persen yang kita berikan berupa royalti," tambahnya.

Sumber :

• tvOnenews.com/Ilham Giovani Pratama

Tak hanya itu, sub brand milik Erigo itu juga bakal memberikan royalti kepada para pemain Timnas Indonesia.

Sadad menyebut bahwa pemain mendapatkan nilai royalti yang lebih tinggi, yakni sebesar 10 persen berdasarkan jumlah penjualan sesuai nameset pada jersey.

"Juga 10 persen jadi setiap pembelanjaan name set [diberikan ke pemain] dan kami ada database-nya," jelas Sadad.

"Tetapi kalau nameset baru kita jual bulan lalu antara September atau Agustus," lanjutnya.

Dalam kesempatan yang sama, CEO Erspo itu juga menjelaskan bahwa pihaknya dalam waktu dekat bakal merilis jersey Timnas Indonesia dengan desain terbaru.

Sadad mengatakan bahwa Erspo bakal melibatkan berbagai pihak untuk jersey terbaru Timnas Indonesia yang diperkirakan meluncurkan pada Februari 2025 mendatang.

"Rencana di bulan Februari, benar semua (desain) baru," kata Muhammad Sadad.

"Harapannya, jadi bulan depan insya Allah sudah mulai ada tahap. Kita akan melibatkan stakeholder, nggak cuman internal tapi juga partisipasi dari masyarakat," tutupnya (igp/fan)