Sebelum kekalahan dari China, Indonesia berhasil menahan imbang sejumlah tim kuat, seperti Arab Saudi (1-1), Australia (0-0), dan Bahrain (2-2).
Hasil-hasil ini memberikan optimisme bagi publik sepak bola Indonesia. Sayangnya, kekalahan dari China berdampak pada peringkat FIFA Indonesia, yang turun dari posisi 127 ke 130.
Namun, kesuksesan STY tidak hanya diukur dari hasil pertandingan.
Pelatih asal Korea Selatan ini juga berhasil merombak mentalitas dan pola permainan, baik di level junior maupun senior.
Sejumlah pemain muda, seperti Marselino Ferdinan dan Pratama Arhan, mulai berkembang pesat di bawah bimbingannya.
Pelatih PSIS Semarang asal Malta, Gilbert Agius, pernah memuji kemampuan STY dalam memaksimalkan potensi pemain Indonesia.
Load more