Tangan Kanan Erick Thohir Yakinkan Pengambilan Sumpah WNI Mees Hilgers dan Eliano Reijnders di Belgia Adalah Legal, Ini Alasannya

Jakarta, tvOnenews.com - Tangan kanan Erick Thohir, Arya Sinulingga meyakinkan pengambilan sumpah WNI dari Mees Hilgers dan Eliano Reijnders di Belgia adalah legal. 

Arya Sinulingga yang juga anggota Ekskutif Komite PSSI pun buka suara dengan keputusan untuk Mees Hilgers dan Eliano Reijnders mengambil sumpah WNI bukan di Indonesia. 

Alasan ini pun akan mematahkan pernyataan dari media China, 163.com menyebut bahwa pengambilan sumpah WNI Mees Hilgers dan Eliano Reijnders tidak sah karena dilakukan bukan di Indonesia.  

Pada awalnya, semua prosedur naturalisasi sudah diselesaikan oleh Mees Hilgers dan Eliano Reijnders, termasuk Keputusan Presiden (Keppres) sebagai syarat terakhir sebelum pengambilan sumpah WNI. 

"Diterima itu (Keppres), langsung disumpah, tapi kan mereka tidak ada di Indonesia, tunggu FIFA Matchday, tanggal (Oktober) baru disumpah, ya tidak bisa dong mereka tanding," kata Arya dikutip dari kanal YouTube pribadinya, Jumat (4/10/2024). 

Mees Hilgers memang sibuk untuk membela klubnya, FC Twente yang bermain di Eredivisie dan Liga Europa. 

Sedangkan Eliano Reijnders pun bermain untuk klubnya, FC Zwolle yang menyulitkan keduanya untuk pulang ke Jakarta hanya untuk mengambil sumpah WNI. 

Ide dari Erick Thohir pun muncul agar pengambilan sumpah WNI dilakukan di luar negeri, dimana tidak akan mengganggu jadwal tanding pemain dan klub tidak akan keberatan. 

Arya Sinulingga pun memastikan Indonesia memiliki wilayah Indonesia di luar negeri, yakni Kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI). 

"Hukum-hukum Indonesia berlaku disitu, Pak Erick tahu hal tersebut, dan 'kenapa kita tidak coba yang mana ada daerah yang ada Kedubes kita'," kata Arya. 

Erick Thohir pun bertemu dengan Menteri Hukum dan HAM, Supratman Andi Agtas untuk mendiskusikan hal tersebut. 

Bak gayung bersambut, sumpah WNI pun bisa diambil di KBRI dan menghubungi stakeholder lain yang berhubungan dengan administrasi WNI seperti paspor dan KTP. 

"Setelah itu selesai, berangkatlah kami, ada Belanda, ada Belgia, dua-duanya dekat, setelah ditimbang-timbang, lebihi baik di Belgia saja," kata Arya.