Polemik Naturalisasi Diketahui Pemain Keturunan di Timnas Indonesia, PSSI: Kami Jadi Khawatir Mereka akan…

Jakarta, tvOnenews.com - Sekjen PSSI, Yunus Nusi angkat bicara soal isu pemain naturalisasi Timnas Indonesia yang diduga memiliki paspor ganda.

Sentimen terhadap pemain naturalisasi kembali mengemuka usai Timnas Indonesia menahan imbang Arab Saudi dan Australia.

Pada pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia itu, Timnas Indonesia ini berhasil menahan imbang Arab Saudi 1-1.

Sementara saat menjamu Australia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, skuad Garuda bermain imbang dengan skor sama kuat 0-0.

Beberapa hari setelah pertandingan, media sosial dihebohkan dengan pernyataan mantan Dubes Indonesia untuk Polandia, Peter Frans Gontha.

Melalui akun Instagram pribadinya, Gontha mengaku tidak begitu bangga dengan banyaknya pemain naturalisasi di Timnas Indonesia.

Dalam salah satu poin pernyataannya tersebut, Gontha menyebut ada pemain yang tidak mengembalikan paspor negara lamanya.

Hal ini mengundang keresahan suporter, meski pada akhirnya dugaan tersebut telah dibantah oleh PSSI dan pemerintah.

Sumber :

• Instagram/timnasindonesia

Yunus Nusi mengatakan, PSSI langsung melakukan langkah mitigasi kepada para pemain keturunan terkait berita tak sedap ini.

"Memang kita masih dalam tahap menjaga psikologi mereka, kita harap mereka tidak terganggu dengan statement yang mengganggu semangat mereka," ujar Yunus Nusi di Jakarta, Selasa (17/9).

Dia mengungkapkan, beberapa pemain keturunan Timnas Indonesia membaca soal ramainya isu naturalisasi di media sosial.

"Karena memang ada beberapa pemain yang melihat statement tersebut," ucapnya.

Dia berharap, ramai-ramai soal pemain naturalisasi ini tidak terulang lagi karena PSSI khawatir akan mengganggu Jay Idzes dan kawan-kawan.

"Kami berharap tidak ada kejadian berulang karena kami khawatir ini akan mematahkan semangat mereka," kata Yunus Nusi.

PSSI, lanjut dia, sudah mencoba untuk menenangkan pemain-pemain naturalisasi ini agar tidak terlalu serius menanggapi statemen yang beredar.

"Kami menjaga kondisi psikologis anak-anak, agar mereka tidak terlalu serius menanggapi statement medsos yang kiranya tidak positif bagi federasi," katanya.

Dia berharap, isu-isu liar di media sosial tidak mematahkan semangat para pemain menuju laga melawan Bahrain dan China pada Oktober mendatang.

"Kita tahu bersama, perjuangan mereka tidak diragukan lagi, mereka sudah berusaha keras dengan gigih untuk memperjuangkan Timnas Indonesia," katanya. (fan)