tvOnenews.com - Pandit sekaligus wartawan olahraga senior Mahfudin Nigara mengatakan kalau sebenarnya Shin Tae-yong pernah meminta Fakhri Husaini menjadi asisten pelatih Timnas Indonesia.
Namun, saat itu Fakhri Husaini dengan tegas menolak permintaan Shin Tae-yong yang mengajaknya untuk menjadi asisten pelatih Timnas Indonesia.
Seperti diketahui, sejak menangani Timnas Indonesia pada akhir 2019 silam, Shin Tae-yong beberapa kali didampingi oleh sejumlah asisten pelatih lokal.
Mulai dari Bima Sakti hingga Nova Arianto yang dalam sejumlah kesempatan kerap terlihat mendampingi Shin Tae-yong saat melatih Timnas Indonesia.
Kedua pelatih lokal Indonesia tersebut diharapkan bisa mengambil ilmu berharga yang dibawa Shin Tae-yong sebagai juru strategi kelas dunia.
Hasilnya, baik Bima Sakti maupun Nova Arianto saat ini telah menjabat sebagai pelatih Timnas Indonesia kelompok umur usai menjadi asisten pelatih Shin Tae-yong.
Bima Sakti pernah mendapat kesempatan mendampingi Timnas Indonesia di Piala Dunia U17 dan berbagai turnamen kelompok umur lainnya.
Sementara itu, Nova Arianto belum lama ini mengantarkan Timnas Indonesia mencapai semifinal Piala AFF U16 sebelum takluk dari Australia.
Berbeda dari Bima Sakti dan Nova Arianto, pelatih kawakan Fakhri Husaini justru menolak mentah-mentah tawaran dari Shin Tae-yong untuk menjadi asistennya di Timnas Indonesia.
Hal itu disampaikan oleh wartawan olahraga senior Mahfudin Nigara yang mengatakan kalau nama yang pertama diminta oleh Shin Tae-yong untuk mendampinginya di Timnas Indonesia ialah Fakhri Husaini.
“Saya sedih dengan Fakhri Husaini, karena Shin Tae-yong (saat) pertama kali (datang) yang disebut Fakhri,” ucapnya.
“Saya nih dengan Pak Zainudin Amali, waktu itu saya staf khusus jadi diajak Pak Menpora Pak Amali ketemu Shin Tae-yong. Waktu saya jabat tangan Shin Tae-yong, (dia) nanya Fakhri Husaini,” jelas Mahfudin Nigara.
Mendengar permintaan tersebut, Mahfudin Nigara langsung menyampaikan keinginan Shin Tae-yong ke Ketua Umum PSSI saat itu yakni Mochamad Iriawan atau Iwan Bule.
“Saya ngomong ke Pak Ibul (Iwan Bule) nih minta Fakhri Husaini untuk dijadikan asisten pelatih. (Fakhri Husaini) enggak mau, benar dia menolak,” lanjutnya.
Mahfudin Nigara mengatakan bahwa Fakhri Husaini memang punya alasan tersendiri menolak tawaran Shin Tae-yong menjadi asisten pelatih Timnas Indonesia.
Namun, pandit senior tersebut cukup menyayangkan sikap Fakhri Husaini yang merasa kalau dirinya sejajar dengan Shin Tae-yong sebagai pelatih.
“Ya dia punya alasan untuk menolak, ya enggak apa-apa juga, enggak ada masalah gitu,” terangnya.
“Tapi maksud saya, ya mungkin Fakhri merasa bahwa dia sejajar dengan Shin Tae-yong itu enggak apa-apa juga itu hak dia untuk merasa seperti itu,” kata Mahfudin Nigara di kanal YouTube Helmy Yahya Bicara.
Mahfudin Nigara menambahkan kalau Fakhri Husaini seharusnya bisa melihat kelebihan Shin Tae-yong, sehingga dia bisa mengambil ilmu dari pelatih kelas dunia tersebut.
Fakhri Husaini tolak tawaran jadi asisten pelatih Shin Tae-yong di Timnas Indonesia (Source: PSSI)
“Tapi faktanya Shin Tae-yong ini kan pelatih kelas dunia, Jerman juara bertahan Piala Dunia kalah sama dia, terus kita mau gimana? Justru itu, jadi menurut saya masa sih lo nggak lihat ada kelebihan Shin Tae-yong?” paparnya.
Di lain sisi, Mahfudin Nigara menjawab berbagai suara yang mengkritik terlalu banyak pemain naturalisasi Timnas Indonesia semenjak ditangani Shin Tae-yong.
Menurutnya, pemain lokal Indonesia dirasa belum siap untuk bersaing dengan negara lainnya di dunia sehingga penggawa naturalisasi bisa menjadi solusi jangka pendek.
“Kalau pertanyaannya kenapa Shin Tae-yong pakai pemain naturalisasi? Lo tanya dong ke diri kita masing-masing, siap enggak anak-anak kita?” sambungnya.
Shin Tae-yong kini akan bersiap mendampingi Timnas Indonesia untuk melakoni laga pembuka putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 bulan September. (han)
Load more