tvOnenews.com - Inilah kisah pemain legendaris yang pernah menembus tim inti Timnas Indonesia padahal saat itu belum memiliki klub apapun.
Dia adalah Boaz Solossa, striker ganas yang pernah menjadi andalan Timnas Indonesia.
Siapa sangka kisah Boaz Solossa begitu menarik, mulai dari masa kecilnya hingga akhirnya mendapat kesempatan untuk membela Timnas Indonesia di usianya yang masih muda.
Lantas bagaimanakah kisah hidup Boaz Solossa?
Seperti dilansir tvOnenews.com dari kanal YouTube Otto Football, berikut kisah Boaz Solossa sang striker ganas legendaris Timnas Indonesia.
Boaz Solossa lahir di Sorong, Papua pada 16 Maret 1986, anak bungsu dari 4 bersaudara.
Ia tumbuh di keluarga yang memiliki latar belakang sepak bola.
Mulai dari sang ayah hingga ketiga kakaknya berkarir sebagai seorang pesepakbola.
Sejak SD, Boaz Solossa sudah berlatih di sekolah sepak bola yang dilatih oleh ayahnya sendiri.
Boaz Solossa sempat mengalami kesedihan mendalam usai meninggalnya sang ayah.
Setelah kepergian sang ayah, Boaz Solossa diminta oleh sang paman untuk tinggal bersamanya di Jayapura untuk fokus menyelesaikan pendidikan.
Meski dituntut untuk fokus pada pendidikan formal, Boaz Solossa mencari-cari kesempatan untuk tetap berlatih sepak bola.
Bahkan Boaz Solossa sempat ikut seleksi PON tanpa sepengetahuan sang paman.
Boaz Solossa berhasil menarik perhatian Rully Nere dan lolos seleksi.
Sayangnya, sang paman tak merestui dan meminta Boaz Solossa untuk tetap fokus pada pendidikan.
Akhirnya pelatih Rully Nere turun tangan dan bertemu langsung dengan paman Boaz Solossa agar diberikan restu.
Setelah menyaksikan langsung penampilan Boaz Solossa, sang paman akhirnya memberikan restu dan mengizinkan keponakannya itu yang baru berusia 18 tahun tersebut untuk ikut serta dalam PON 2004.
Penampilan memukau Boaz Solossa di ajang PON 2004 menarik perhatian pelatih Timnas Indonesia, Peter White.
Pelatih Timnas Indonesia tersebut langsung meminta PSSI untuk merekrut Boaz Solossa membela Skuad Garuda.
Boaz Solossa pun menyanggupi dan bergabung dengan Timnas Indonesia untuk bertanding di AFF 2004.
Kehebatan Boaz Solossa langsung terlihat bersama Timnas Indonesia, padahal kala itu ia belum berstatus sebagai pemain profesional.
Peter White langsung menjadikan Boaz Solossa sebagai pemain inti walau masih tergolong muda usianya.
Boaz Solossa bertugas mengacak-acak garis pertahanan lawan dengan berduet bersama Ilham Jaya Kesuma di sektor depan Timnas Indonesia.
Duet Boaz Solossa dan Ilham Jaya Kesuma ini sempat menjadi momok yang menakutkan bagi lawan-lawan Timnas Indonesia.
Boaz Solossa juga bermain bersama sang kakak, Ortizan Solossa.
Setelah AFF, Boaz Solossa kemudian menjadi pemain andalan Persipura Jayapura, sementara Ortizan Solossa berseragam Persija Jakarta.
Uniknya, Boaz Solossa dan Ortizan Solossa bertemu di partai final Liga Indonesia 2005 yang mempertemukan Persija dengan Persipura Jayapura.
Ortizan Solossa harus ikhlas melihat sang adik, Boaz Solossa mengangkat trofi Liga Indonesia 2005 untuk Persipura.
Pada akhirnya Ortizan Solossa pun bergabung dengan Persipura Jayapura untuk berduet dengan Boaz Solossa dan sukses mempersembahkan gelar juara bagi tim Mutiara Hitam.
Rasa haus gol Boaz Solossa rasanya sudah tidak perlu diragukan lagi karena ia menjadi pemain lokal murni yang menjadi top skor pada 2009, 2011, dan 2013.
Prestasi tersebut berhasil Boaz Solossa raih walaupun ia sempat menderita cedera parah saat membela Timnas Indonesia melawan Hong Kong pada 2007.
Hingga kini nama Boaz Solossa masih dikenal sebagai salah satu striker ganas legendaris yang pernah membela Timnas Indonesia.
(far)
Dapatkan berita menarik lainnya dari tvOnenews.com di Google News, Klik di Sini
Load more