tvOnenews.com - Beberapa pemain Timnas Indonesia telah berhasil melebarkan sayapnya dan berkarier di luar negeri.
Pratama Arhan telah suksese menembus klub kasta tertinggi Liga Korea Selatan, yaitu Suwon FC.
Sementara Asnawi sudah lebih dulu menembus klub Korea Selatan, yakni bergabung dengan klub Ansan Greeners FC (2021-2022) dan Jeonnam Dragons (2023).
Usai kontraknya di Jeonnam Dragons habis, Asnawi bergabung dengan klub kasta tertinggi Liga Thailand, Port FC.
Tahun 2023 lalu, Marselino Ferdinan juga resmi meneken kontrak bersama KMSK Deinze klub dari Belgia (2023).
Selain nama-nama tersebut, ternyata jauh sebelum mereka sudah ada pemain Timnas Indonesia yang juga main di luar negeri.
Namun, kariernya tak berjalan sesuai dengan ekspektasi sehingga mereka memutuskan untuk kembali ke Tanah Air.
Kurniawan Dwi Yulianto. Sumber: Instagram.com/kurniawanqana
1. Kurniawan Dwi Yulianto
Legenda Timnas Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto pernah bergabung dengan klub di luar negeri.
Pemain yang berjaya di era 1990-2000an tersebut terkenal sebagai penyerang berbahaya di ASEAN.
Tak heran, kemampuannya itu banyak dilirik oleh klub-klub asing.
Kurniawan pernah bermain di tim remaja Sampdoria dan pindah ke FC Luzern di Swiss.
Pemain kelahiran Magelang, 13 Juli 1976 tersebut mulai bersinar ketika dirinya berkarier di Eropa dalam program Timnas Primavera.
Kariernya di Eropa mulai bersinar di Italia, hingga masuk Tim Primavera Sampdoria.
Selama menjadi pemain sepak bola, ia menghabiskan kariernya dengan membela 13 klub.
Pada tahun 1994, Kurniawan Dwi Yulianto pernah menjalani tur Asia bersama pemain top lainnya seperti Attilio Lombardo dan Roberto Mancini.
Bambang Pamungkas. Sumber: istimewa
2. Bambang Pamungkas
Bambang Pamungkas juga dikenal sebagai salah satu legenda dalam dunia sepak bola Tanah Air.
Pemain yang biasa disapa Bepe dikenal sebagai salah satu pemain terbaik tahun 2000an.
Bambang Pamungkas pernah bergabung dengan sebuah tim divisi 3 Belanda, EHC Norad pada tahun 2000.
Namun, Bambang Pamungkas memustuskan untuk kembali ke Persija dan mengakhiri kontraknya dengan EHC Norad.
Sebelumnya, ramai dikabarkan adanya masalah keluarga hingga ia gagal menyesuaikan diri dengan cuaca di Eropa.
Pada tahun 2010 Bepe juga akan menjalani masa trial di Selandia Baru, untuk klub Wellington Phoenix FC.
Namun, Bambang Pamungkas gagal untuk mengamankan kontrak tersebut.
Egy Maulana Vikri. Sumber: PSSI
3. Egy Maulana Vikri
Egy Maulana Vikri merupakan salah satu pemain Timnas Indonesia yang sukses mencuri perhatian, khususnya ketika ia bermain untuk Timnas Indonesia U-19 di Turnamen Toulon 2017.
Saat Timnas Indonesia U-19 menelan kekalahan dari seluruh pertandingan grupnya, Egy justru berhasil memenangkan "Jouer Revelation Trophée".
Egy mendapat penghargaan yang juga pernah diperoleh Cristiano Ronaldo dan Zinedine Zidane.
Kualitas performanya itu membuatnya menerima tawaran uji coba dari sejumlah klub Eropa.
Egy akhirnya memilih klub asal Polandia Lechia Gdańsk yang membawanya bergabung tanpa uji coba.
Di tahun 2018, Egy secara resmi bergabung dengan Lechia Gdańsk dengan kontrak selama tiga tahun.
Kemudian pada 30 Agustus 2021, Egy menyelesaikan kepindahannya ke klub Slovakia Senica dengan durasi kontrak enam bulan.
Kemudian pada tanggal 9 Agustus 2022, Egy meneken kontrak dengan klub Slovakia Vion Zlaté Moravce dengan durasi selama satu tahun.
Namun, pemain berbakat kebanggaan Indonesia tersebut memilih kembali ke Tanah Air karea faktor menit bermain.
Witan Sulaeman. Sumber: tvOnenews/Julio Trisaputra
4. Witan Sulaeman
Witan Sulaeman menjadi salah satu pemain muda yang kariernya melenggang di luar negeri.
Pemain kelahiran 8 Oktober 2001 tersebut resmi bergabung dengan klub asal Serbia Radnik Surdulica dengan kontrak selama 3,5 tahun.
Kemudian pada 1 September 2021, Witan bergabung dengan klub Polandia Lechia Gdańsk dengan durasi kontrak selama 2 tahun.
Witan membuat debutnya di Lechia Gdańsk dalam laga persahabatan melawan Jeziorak Iława sebagai pemain pengganti untuk Kacper Sezonienko.
Pada akhir Januari 2022, Witan Sulaeman dipinjamkan kepada FK Senica dari Lechia Gdansk. Witan juga sempat bermain untuk klub AS Trenčín.
Namun, pada akhirnya Witan Sulaeman memilih kembali ke Persija Jakarta karena alasan keluarga.
(gwn)
Load more