tvOnenews.com - Pandit senior, Coach Justin memberikan pandangannya soal kekalahan timnas Indonesia atas Irak, mengaku kecewa atas keputusan Shin Tae-yong.
Timnas Indonesia asuhan Shin Tae-yong menelan pil pahit atas kekalahan menyakitkan dari Irak dengan 0-2 dalam pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Gol pertama tercipta bagi tim Irak, hal ini berawal Justin Hubner melakukan handball di kotak terlarang pada menit ke-54.
Shin Tae-yong, pelatih timnas Indonesia. (PSSI)
Aymen Hussein pun sukses menjadi eksekutor membuat timnas Irak unggul 1-0.
Kemudian di penghujung babak kedua, tepatnya di menit ke-88 Ernando Ari melakukan blunder. Ia menggocek bola di hadapan dua pemain Irak yang berdiri tanpa pengawalan.
Ernando Ari yang bukan tipikal kiper jago gocek, bola pun dengan mudah direbut oleh striker muda Irak Ali Jasim yang menendang bola dengan mudah ke gawang Ernando.
Timnas Indonesia tertinggal 0-2 dan kesulitan mencetak gol hingga wasit meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan.
Komentar Coach Justin soal kekalahan timnas Indonesia
Pandit senior sekaligus komentator sepak bola, Coach Justin mengaku kecewa terhadap Shin Tae-yong di laga timnas Indonesia vs Irak. Ia juga menyoroti soal jam pertandingan.
"Gua sih kecewa ya karena kita tuh nggak perlu kalah, sama sekali nggak perlu (kalah). Cuman yang gua agak sedikit sayangkan, kita mainnya jam 4, Shin Tae-yong bilang,'mereka (Irak) gak suka kalau mainnya siang," terangnya dilansir Youtube R66 Sport.
Justin membenarkan pernyataan Shin Tae-yong tersebut soal pihak lawan tidak suka bermain siang.
"Itu betul, karena waktu gie di Iran, gue di Dubai itu mereka aktivitasnya mereka semua jam 6 ke atas lah, itu betul. Cuman mungkin dia lupa mayoritas pemain kita itu dari Eropa semua," jelas Justin.
Kolase foto Coach Justin dan pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong. (kolase tvOnenews / Julio Trisaputra / tvOne)
Menurut pemilik nama lengkap Justinus Lhaksana, jam bermain ini tak hanya mempengaruhi timnas Irak, tetapi juga para pemain kita yang berkarier di Eropa, seperti Thom Haye, Ragnar Oratmangoen, Shayne Pattynama dan banyak lagi.
"Sama aja, dan itu kelihatan banget, terutama Jenderal di tengah (Thom Haye), kelihatan habis itu, kalau kita bicara Ivar Jenner, Justin Hubner, Ragnar Oratmangoen, Shayne Pattynama, mereka kan udah berapa kali main," ungkapnya.
Sementara sang gelandang, Thom Haye baru bermain kedua kalinya untuk timnas Indonesia, begitu pun Ragnar.
"Terutama Thom Haye, kelihatan banget di menit ke-30 udah kepanasan, mukanya udah merah. Dan benar menit ke-60 70 udah diganti Ivar," tandasnya.
Mantan pelatih timnas futsal Indonesia ini meyakini jika melihat permainan tim Garuda di babak pertama, seharusnya bisa mendapat satu poin.
Tim yang dipimpin oleh Jordi Amat itu memiliki banyak peluang di babak pertama, sementara Irak kesulitan menemukan ritme untuk penyerangan.
"Kita benar-benar (banyak peluang), peluangnya bukan jatuh dari langit. Benar-benar set play yang create, kreativitas, tapi that's football," jelasnya.
Kemudian Justin juga mengaku bahwa hal yang cukup ditakutkan dalam laga timnas Indonesia vs Irak adalah penalti dan kartu merah.
Di mana hal itu semuanya mewarnai laga kemarin.
"Di babak kedua kita mendapat Penalti, kartu merah, blunder Ernando," tambahnya.
Selajtnya, anak-anak asuh Shin Tae-yong bakal menghadapi Filipina pada tanggal 11 Juni. Dengan misi mendapat poin penuh demi menjaga asa lolos ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. (ind)
Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News, Klik di sini
Load more