Wajar Malaysia Iri, Timnas Indonesia Ternyata Punya Banyak Pemain Keturunan Grade A di Eropa untuk Dinaturalisasi

tvOnenews.com - Presiden Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM), Datuk Hamidin Bin Mohd Amin mengaku iri dengan calon pemain naturalisasi Timnas Indonesia.

Dalam beberapa tahun terakhir, program naturalisasi Timnas Indonesia mulai membuahkan hasil yang sangat luar biasa.

Timnas Indonesia mampu menembus babak 16 besar Piala Asia 2023 untuk pertama kalinya sepanjang sejarah.

Skuad Garuda juga sukses mengalahkan Vietnam dua kali sehingga berpeluang besar lolos ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Peringkat Indonesia di ranking FIFA pun naik cukup signifikan. Per Maret 2024 lalu, Merah-Putih berada di urutan ke-134 dunia.

Terakhir, Timnas Indonesia U-23 yang berlaga di Piala Asia U-23 menduduki peringkat keempat dan sempat berpeluang lolos ke Olimpiade Paris 2024.

Semua kesuksesan tersebut tidak lepas dari kecermatan dan keberhasilan Shin Tae-yong dalam memilih pemain keturunan.

Pemain-pemain seperti Jordi Amat, Jay Idzes, Thom Haye, Rafael Struick, dan Ivar Jenner menjadi tulang punggung Garuda saat ini.

Belum puas, PSSI dan Shin Tae-yong kembali bergerilya untuk mencari pemain-pemain keturunan agar Timnas Indonesia semakin kuat.

Beberapa nama pun sedang diproses untuk dinaturalisasi seperti Calvin Verdonk, Jens Raven, dan Maarten Paes.

Lalu, beberapa pemain 'grade A' Eropa pun dikabarkan sedang dibidik PSSI untuk dinaturalisasi.

Bahkan, beberapa pemain keturunan di Eropa memberi sinyal keinginan untuk bermain bersama Timnas Indonesia.

Pemain grade A Eropa yang disebut bakal dinaturalisasi di antaranya Kevin Diks (FC Copenhagen), Ole Romeny (FC Utrecht), dan Jairo Riedewald (Crystal Palace).

Daftar tersebut belum ditambah dengan pemain keturunan Indonesia yang menolak dinaturalisasi seperti Emil Audero (Inter Milan) dan Tijjani Reijnders (AC Milan).

Dengan banyaknya pemain keturunan berkualitas yang dimiliki Indonesia saat ini, FA Malaysia merasa sangat iri.

Wajar, pasalnya pemain keturunan Malaysia di luar negeri tidak sebanyak Indonesia atau Filipina yang juga menjalankan naturalisasi.

"Kami akan mengambil pemain keturunan yang berkualitas tinggi, tetapi ingat kita tidak akan sama dengan Filipina atau Indonesia yang punya banyak pemain keturunan," ujar Datuk Hamidin dikutip dari YouTube Harimau Malaya, Rabu (8/5).

Menurutnya, pemain-pemain keturunan Indonesia dan Filipina bukan hanya banyak secara jumlah, tetapi juga soal kualitas yang dimiliki.

"Mereka punya banyak pemain keturunan, baik kualitas dan kuantitas, sementara kita ini sangat-sangat terbatas," katanya. (fan)