tvOnenews.com - Marselino Ferdinan menjadi bulan-bulanan netizen pecinta Timnas Indonesia setelah dinilai tampil egois di laga perebutan juara ketiga Piala Asia U-23.
Sayang, kritikan itu juga sempat dibalas oleh Marselino Ferdinan dengan menulis story Instagram dengan tulisan “Negara Lucu”.
Sontak hal tersebut membuat kritikan terhadap Marsel semakin kencang. Pengamat sepak bola Indonesia Justinus Lhaksana atau yang akrab disapa coach Justin pun mengomentari prihal itu.
(Coach Justin mengomentari penampilan Marselino Ferdinan. Foto: Tangkapan layar Youtube Deddy Corbuzier)
Coach Justin tak menampik pendapat sebagian besar pecinta Timnas Indonesia yang menilai bahwa Marselino Ferdinan memang bermain egois pada laga tersebut.
Coach Justin pun mengingatkan bahwa dirinya pernah berbicara tentang hal yang sama satu atau 2 tahun yang lalu.
“Saya cek Twitter (Sekarang X) itu ada video 1-2 tahun lalu, saya ngomong Marselino ini pemain yang luar biasa,” kata coach Justin dalam siniar Deddy Corbuzier, dikutip Selasa (14/5/2024).
Pada saat Marselino pertama kali main di timnas, coach Justin melihatnya seperti sudah bermain 20 tahun bersama Timnas Indonesia, padahal umurnya masih 17 tahun.
(Marselino Ferdinan saat menggocek bola di laga Timnas Indonesia lawan Argentina. Foto: Tangkapan layar)
“Sangat rileks, dia ngatur kiri kanan. Tapi saya bilang di video itu juga, dia kok agak egois ya. Ternyata dua tahun setelah itu nggak berubah,” ungkap coach Justin.
Pada pertandingan melawan Irak U23 di perebutan juara ketiga Piala Asia U23 mcoah Justin melihat Marselino Ferdinan ingin sekali pamer skill. Padahal sebagai seorang pesepakbola harusnya ia bermain untuk tim.
“Kamu harus bisa menurunkan egomu, siapa yang mencetak gol tidak penting yang penting gol. Nah, pemain ingin mungkin ingin cari nama karena kontraknya habis di klubnya,” terangnya.
Menurut coach Justin sudah saatnya Marselino Ferdinan berbenah diri. Kendati demikian bukan berarti Marselino bermain buruk sepanjang Piala Asia U23.
“Secara bakat dia yang terbaik,” katanya.
(Ivar Jenner. Foto: AFC)
Intinya dalam sepak bola adalah bagaimana kontribusi seorang pemain untuk tim. Sebab sepak bola adalah permainan tim, bukan individu.
Tidak penting siapa yang mencetak gol, yang penting tim harus menang. Adapun untuk eksposur dan predikat pencetak gol terbanyak itu hanyalah bonus.
Kendati harus puas finish di peringkat keempat Piala Asia U23, Timnas Indonesia U-23 asuhan Shin Tae-yong sejatinya masih punya kesempatan untuk lolos ke Olimpiade Paris.
Namun sayang Marselino Ferdinan dan kawan-kawan terpaksa tunduk atas Guinea U-23 pada laga playoff antar benua dengan skor 0-1.
Hasil itu membuat Timnas Indonesia U-23 mengubur mimpi mereka untuk lolos Olimpiade edisi 2024.
(amr)
Follow tvOnenews.com di sini Google News.
Load more