tvOnenews.com - Pandit senior, Mohamad Kusnaeni mengkhawatirkan kerja sama di lini pertahanan Timnas Indonesia U-23 dengan kehadiran dua pemain baru, Elkan Baggot dan Alfeandra Dewangga.
Timnas Indonesia U-23 dijadwalkan akan menghadapi Guinea di babak play-off Olimpiade Paris 2024 di Stadion Clairefontaine pada Kamis (9/5/2024).
Jelang hadapi Guinea, pelatih Timnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong memanggil Elkan Baggot dan Alfeandra Dewangga untuk mengisi kekosongan di lini belakang yang ditinggalkan Justin Hubner dan Rizky Ridho.
Justin Hubner harus kembali ke klubnya, Cerezo Osaka pasca menghadapi Irak karena dirinya meninggalkan klub Jepang itu di tengah kompetisi J-League 1.
Sedangkan Rizky Ridho masih harus absen pasca mendapatkan sanksi akumulasi kartu merah yang diterimanya di laga semifinal Piala Asia U-23 2024 menghadapi Uzbekistan.
Kehilangan dua pemain tersebut membuat Shin Tae-yong mengambil langkah untuk memanggil Elkan Baggot dan Alfeandra untuk bermain langsung di Perancis.
Kehadiran kedua pemain tersebut menjadi angin segar, namun di lain sisi muncul kekhawatiran dari sejumlah suporter terkait kerja sama di lini pertahanan Garuda Muda, termasuk dari pandit senior yang akrab disapa bung Kus tersebut.
Bung Kus mengatakan bahwa secara kualitas, Elkan Baggot dan Alfeandra Dewangga memiliki kualitas yang tak kalah dengan para pemain yang bermain di Piala Asia U-23 2024.
Namun dirinya mengkhawatirkan terkait adaptasi dari dua pemain itu dengan para pemain yang sudah terlebih dahulu terbentuk hingga bisa melanju ke empat besar.
"Secara kualitas, Elkan dan Dewangga cukup bagus untuk menggantikan mereka (Justin Hubner dan Rizky Ridho),"
"Kualitas keduanya sudah dibuktikan dengan beberapa kali dipanggil untuk Timnas senior," kata bung Kus dalam keterangan yang diterima tvOnenews.com, Minggu (5/5/2024).
"Masalahnya hanya soal adaptasi, mereka bergabung saat tim sudah terbentuk dan menjalani enam pertandingan di Piala Asia U-23," tambahnya.
Bung Kus juga mengungkapkan bahwa kerja sama di lini pertahanan bukan menjadi sesuatu yang mudah karena memerlukan pengertian yang kuat sesama pemain.
Dirinya juga memperingatkan kedua pemain itu tak membuat kesalahan saat menghadapi Guinea, karena satu kesalahan saja bisa berujung sangat fatal untuk Timnas Indonesia U-23.
"Koordinasi di lini pertahanan bukan hal yang mudah. Perlu waktu dan saling pengertian yang kuat untuk membangun kerja sama di lini pertahanan, tidak ada ruang untuk kesalahan," pungkas bung Kus.
"Sekarang kuncinya tinggal di faktor adaptasi, seberapa cepat Elkan dan Dewangga bisa menyatu dengan Ferarri atau Komang yang merupakan bek tersisa," tutupnya. (igp/sub)
Load more