tvOnenews.com - Wasit Shaun Evans pernah menjadi musuh timnas Indonesia U-23 pada suatu waktu di tahun 2018, namun kini justru membawa keberuntungan di Piala Asia U-23 2024.
Pada enam tahun yang lalu, Garuda Muda asuhan Luis Milla sedang tampil di Asian Games 2018, yang diadakan di Jakarta dan Palembang.
Timnas Indonesia U-23 kala itu berjumpa dengan Uni Emirat Arab dan Shaun Evans menjadi pemimpin pertandingan itu.
Dalam laga tersebut, timnas Indonesia asuhan Luis Milla kandas dengan skor 3-4 melalui drama adu penalti setelah laga berkesudahan dengan skor 2-2.
Dua gol yang diciptakan oleh UEA pada saat itu disebabkan oleh penalti, sedangkan timnas Indonesia bahkan tidak diberikan penalti ketika Stefano Lilipaly dilanggar secara keras.
Sebelumnya, Evans juga menjadi omongan di sepak bola Indonesia karena memimpin laga Persib Bandung kontra Persija Jakarta pada Liga 1 2017 silam.
Evans pernah menjadi musuh dari para pendukung Persib Bandung karena tidak mengesahkan gol Ezechiel N’Douassel pada menit ke-28.
Namun demikian, Evans justru kini membawa keberuntungan untuk timnas Indonesia U-23 di laga kontra Korea Selatan pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024.
Laga berakhir imbang 2-2 setelah 120 menit setelah dwigol Rafael Struick dibalas Korea Selatan melalui gol bunuh diri Komang Teguh dan gol Jeong Sang-bin.
Timnas Indonesia U-23 diuntungkan dengan keputusan Evans di menit kedelapan ketika Lee Kang-hee mencetak gol untuk Korea Selatan.
Gol tersebut dianulir karena Eom Ji-sung sudah berada dalam posisi offside, dan Evans dengan sigap mengecek VAR setelah gol tersebut terjadi.
Kemudian, Evans juga bertindak adil dengan mengartu merah Lee Young-jun pada menit ke-70 karena pelanggaran kerasnya terhadap Justin Hubner.
Pada awalnya, Lee hanya dikartu kuning. Namun, wasit asal Australia itu mengubah keputusannya setelah melihat ulang melalui VAR.
Tak sampai di situ, pada sesi adu penalti, Evans juga bersikap adil dan menguntungkan timnas Indonesia U-23 karena keputusannya untuk meminta penalti Justin Hubner diulang.
Kedudukan 5-4 pada saat itu untuk keunggulan Korea Selatan, dan Hubner harus mencetak gol untuk memperpanjang napas Garuda Muda.
Dia gagal melakukannya karena kiper Baek Jong-bum membaca arah penaltinya dengan tepat. Meski begitu, Evans menyadari kejanggalan dalam penalti tersebut.
Kiper Korea Selatan itu sudah meninggalkan garis gawang ketika Hubner melakukan penalti dan itu tidak sah. Oleh karena itu, penalti harus diulang.
Untungnya, Hubner berhasil menyelesaikan tugasnya dan adu penalti berlangsung hingga penendang ke-12.
Pada momen tersebut, Ernando Ari berhasil menjadi penyelamat dengan menggagalkan tendangan Lee Kang-hee dan Pratama Arhan juga menjadi pahlawan karena berhasil melaksanakan tugasnya. (rda)
Load more