Pemain Naturalisasi Bukan Jadi Alasan Bunuh Talenta Indonesia

tvOnenews.com - Timnas Indonesia terus melakukan proses naturalisasi dengan beberapa pemain keturunan di Eropa. 

Terbaru, Jay Idzes dan Nathan Tjoe-A-On tengah menantikan pengambilan sumpah dan janji setia WNI. 

Selain itu, ada nama lain seperti Thom Haye, Kevin Diks dan Marteen Paes dikabarkan menjadi nama selanjutnya yang akan melalui proses naturalisasi. 

Mantan Komite Eksekutif PSSI, Hasani Abdulgani membantah anggapan bahwa naturalisasi ini membunuh talenta yang sudah ada. 

"Ada kelompok yang memang anti, sensitif, dianggap naturalisasi ini sebagai shortcut, membunuh talenta yang sudah ada," kata Hasani dari kanal YouTube Bebas Podcast ID. 

"Ini anglenya harus berbeda, kalau cara mikir kita gitu kita ga maju maju, kodok dalam tempurung," kata Hasani. 

Hasani pun mengakui naturalisasi yang saat ini dilakukan PSSI berbeda dengan apa yang selama ini proses naturalisasi terjadi. 

Selama ini, proses naturalisasi dilakukan oleh pemain asing yang lama bermain di Indonesia. Namun kini, pemain yang dinaturalisasi adalah pemain keturunan yang bermain di Eropa. 

Dia mencontohkan bagaimana Marc Klok mendapatkan paspor Indonesia karena meminta proses naturalisasi menjadi WNI. 

"Jika FIFA tidak melindungi, maka seluruh pemain bisa dari Brasil semua. Sebut Klok bukan keturunan, Klok karena minta, menurut UU Kewarganegaraan semua berhak jadi WNI dengan syarat 5 tahun tinggal di Indonesia beruntun, 10 tahun tinggal tidak beruntun, atau nikah dengan WNI," kata Hasani. 

Namun yang kini dilakukan oleh PSSI adalah mencari pemain keturunan yang belum pernah tinggal di Indonesia. 

"Ada pengecualian, seperti (naturalisasi) karena berjasa buat negara, atau negara  membutuhkan jasa dia. Kita ambil dia (pemain naturalisasi) karena butuh jasa dia untuk keperluan timnas," kata Hasani.  

Hasani menekankan bahwa pemain naturaliasasi pun tidak hanya terjadi di Indonesia. Melainkan negara lain juga, sebut saja Prancis yang kini didominasi oleh pemain keturunan Prancis-Afrika. 

"Artinya dunia sudah berubah, perubahan inilah yang membuat FIFA membuat regulasi, berbunyi pemain yang boleh dinaturalisasi adalah yang punya keturunan darah, paling tinggi kakek nenek, kalau ini tidak dibuat oleh FIFA, pemain naturalisasi akan berasal dari Brasil," kata Hasani. (hfp)