tvOnenews.com - Tim U-17 Indonesia asuhan Bima Sakti kembali meraih hasil imbang (1-1) di pertandingan kedua Grup A Piala Dunia U-17 melawan Panama pada Senin (13/9/2023) malam WIB.
Sebelumnya pada pertandingan pertama melawan Ekuador, Iqbal Gwijangge dan kawan-kawan juga hanya mampu mengamankan satu poin di hadapan pendukungnya sendiri.
Dari dua hasil imbang itu, Tim U-17 Indonesia kini harus puas bertengger di peringkat ketiga dengan torehan dua poin. Sementara di ranking pertama ada Ekuador yang berhasil menumbangkan Maroko dengan skor (0-2).
Selain hasil kurang maksimal yang disajikan anak-anak asuhan Bima Sakti sebagai tuan rumah, para pecinta sepak bola Indonesia juga menyoroti lemahnya fisik para pemain.
Terlebih pada pertandingan pertama saat melawan Ekuador, para pemain nampak kelelahan saat laga baru memasuki menit 60. Hal itu amat terlihat, sehingga permainan tim pun nampak buyar.
“Jadi menit 60 - 70 udah drop, bener-bener drop,” kata pengamat sepak bola Justinus Lhaksana dikutip dari Youtube resminya, Selasa (14/11/2023).
Menurut pria yang akrab disapa coach Justin itu, yang menjadi masalah besar Tim U-17 Indonesia adalah stamina. Walau sudah memasukkan lima pemain baru di babak kedua, skuad garuda nusantara tetap tidak bisa mengendalikan bola.
Beberapa pemain bahkan mengalami cedera, termasuk Jehan Pahlevi yang akhirnya digantikan oleh Nabil Asyura di menit ke-65.
Pelatih Tim U-17 Indonesia Bima Sakti sendiri tidak menampik soal adanya penurunan fisik anak didiknya di babak kedua pada pertandingan melawan Ekuador.
Namun dia menilai ada banyak faktor yang menyebabkan terjadinya penurunan fisik pada anak asuhnya. Salah satunya adalah tingginya intensitas pertandingan melawan tim semapan Ekuador.
“Bisa banyak ya faktornya seperti karena pertandingan pertama, penuh pressure, dan lawan tim yang sudah mapan,” kata Bima Sakti pada Minggu (12/11/2023).
Lebih dari itu, menurutnya skuad Ekuador ini adalah tim yang sudah sering mengikuti kompetisi internasional. Mereka menyandang status sebagai runner-up Conmebol U-17 2023.
“Mereka bertanding sebelumnya di kompetisi Amerika Latin. Berhasil menahan Brasil 2-2. Menghajar Chile 3-1, kemudian mereka jadi juara dua waktu itu,” terang Bima.
“Jadi saya pikir pasti pressurenya berat, saat melawan tim yang sudah mapan dan terbentuk lama,” imbuhnya.
Temukan artikel menarik tvOnenews.com lainnya di sini, Google News.
Load more