tvOnenews.com – Ballon d’Or menjadi penghargaan paling bergengsi, bahkan mengalahkan award resmi dari FIFA. Dan pemain pertama yang merebut tiga Bola Emas ialah Johan Cruyff.
Tak perlu menjadi juara Piala Dunia untuk membuktikan seseorang merupakan pemain terbaik dunia, begitu adagium termasyhur yang berlaku dalam sepakbola kelas atas. Tak seluruh peraih Ballon d’Or ialah pemain juara dunia.
Bahkan pada awal era 1970-an, peraih Ballon d’Or tidak harus juga seorang juara Piala Eropa di tingkat negara. Beberapa pemenang ialah bintang di level klub.
Johan Cruyff menjadi contoh nyata. Bintang Belanda yang menjadi legenda di Ajax dan Barcelona merebut simbol bergengsi tanpa menjadi juara untuk negaranya.
31 Desember 1974, majalah France Football mengumumkan hasil pemilihan Ballon d’Or sebagai Pemain Terbaik Eropa. Dewan pemilih berasal dari negara-negara anggota UEFA (Konfederasi Sepakbola Eropa).
France Football menunjuk jurnalis terpilih dari 26 negara.
Selain dari Prancis, voters berasal dari Austria, Belgia, Bulgaria, Cekoslovakia, Denmark, Jerman Timur, Jerman Barat, Inggris, Finlandia, Yunani, Hungaria, Italia, Luxembourg, Belanda, Norwegia, Polandia, Portugal, Irlandia, Romania, Uni Soviet, Spanyol, Swedia, Swiss, Turki, dan Yugoslavia.
Berdasarkan penilaian panelis, Johan Cruyff memperoleh nilai tertinggi dengan 116 poin.
Para juri menilai, Cruyff tampil gemilang bersama Barcelona di Liga Spanyol. Pemain yang biasa menempati berbagai posisi di lini serang berhasil memberi gelar juara La Liga untuk Barca. Ia juga memimpin tim nasional Belanda ke final Piala Dunia 1974.
Hasil total penilaian menempatkan Cruyff berada satu tingkat di atas rivalnya, Franz Beckenbauer dari Jerman Barat.
Beckenbauer – kapten juara Piala Dunia 1974 – berada di peringkat kedua. Bek libero Jerman meraih 105 poin atau terpaut 11 angka dari Johan Cruyff.
Peringkat ketiga, Kazimierz Deyna dari klub Polandia, Legia Warsaw, mengutip hanya 35 poin.
Pengumuman pada 31 Desember 1974 pun menjadikan Johan Cruyff sebagai orang pertama merebut tiga Ballon d’Or. Sang maestro lebih dulu menggenggam Bola Emas pada edisi 1971 dan 1973. (raw)
Load more