Jakarta, tvOnenews.com - Penyerang Real Madrid, Vinicius Junior, mengalami perlakuan rasis dengan diejek seperti monyet dari oknum suporter ketika bersua Valencia, dalam laga lanjutan La Liga, Minggu (21/5/2023).
Vinicius pun kecewa berat akibat perilaku rasisme tersebut. Dia bahkan disebut-sebut hampir banjir air mata akibat ulah tidak terpuji suporter Valencia.
Puncaknya Vinicius dikeluarkan oleh wasit. Dia dianggap melakukan kekerasan dengan mencekik penggawa Valencia, Hugo Duro, imbas dari insiden rasisme di Stadion Mestalla.
Kejadian yang dialami Vinicius tak ayal viral di berbagai belahan dunia, termasuk menjadi pusat perhatian di Indonesia.
Pengamat sepak bola, Justinus Lhaksana, merespons isu rasisme yang melibatkan Vinicius dengan menohok.
Alih-alih membela Vinicius, sosok yang akrab disapa Coach Justin itu justru memiliki pandangan lain.
"Dia (Vinicius) sering provokasi loh. Ketawa-tawa, dancing-lah kalau ada apa-apa. Kamu jangan melakukan itu gitu loh," kata Coach Justin dalam podcast di kanal YouTube Jebreeetmedia TV, dikutip Selasa (23/5/2023).
Coach Justin menilai sikap Vinicius yang kerap melakukan provokasi di lapangan, menjadi penyebab suporter Valencia berperilaku demikian.
Itulah sebabnya hanya Vinicius yang menjadi sasaran aksi rasisme, bukan pemain-pemain berkulit hitam lainnya seperti penggawa Barcelona Ousmane Dembele, hingga dua bek Real Madrid Antonio Rudiger dan Eder Militao.
"Jadi kalau dia pindah dari La Liga, dia akan mengalami hal yang sama. Dia itu gak bisa ngaca," lanjutnya.
"Sekali lagi apapun yang dia (suporter) lakukan, rasisme tidak bisa dibenarkan. Cuma kadang Anda harus lihat kok bukan Rudiger, bukan Militao, kok Dembela gak pernah," tutur Coach Justin.
Dembele juga bagus away day gak pernah digituin. Kok bukan pemain-pemain non kulit putih lainnya. 'Kok hanya gue yang kena'," ujarnya.
"Harusnya dia (Vinicius) ngaca. Anda pun tidak luput dari kesalahan," kata Coach Justin.
Load more