Rival Qatar di Grup A, Senegal pun hampir 100 persen merupakan squad Muslim. Hanya satu pemain non-Muslim di antara pasukan Aliou Cisse, yakni kiper cadangan Alfred Gomis.
Senegal tidak termasuk negara Arab, seperti dua utusan Afrika bagian Utara, Tunisia dan Maroko.
Merekrut banyak pemain dari luar negeri, Tunisia dan Maroko mengambil anak-anak keturunan dari keluarga imigran di Eropa dan Amerika. Dua tim membentuk squad 100 persen Muslim.
Maroko Wakil di 16 Besar
Namun lebih beruntung daripada tetangganya, Tunisia yang gagal maju ke 16 Besar meski mengalahkan juara bertahan Prancis, Maroko ialah juara Grup F. Tim Negeri Maghribi mengatasi runner-up Piala Dunia 2018, Kroasia, serta mengalahkan Belgia dan Kanada.
Maroko menjadi satu-satunya wakil Dunia Arab sekaligus negeri Muslim di perdelapan final Piala Dunia 2022. Tim arahan pelatih Walid Reragui siap bertarung dengan Spanyol untuk memperebutkan tiket ke 8 Besar atau perempat final.
"Seluruh negara-negara Arab ikut merasa senang dan mendukung kami untuk terus merasakan kegembiraan dan kejayaan di Piala Dunia," ujar Yassin al-Youssfi, seorang pekerja di Marrakech, sebuah restoran Maroko di Doha.
Yassin tidak berlebihan. Bahkan Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, menunjukkan dukungan untuk tim Singa Atlas dengan mengibarkan bendera Maroko sewaktu tim Achraf Hakimi cs melawan Kroasia dan Belgia di dalam stadion.
Load more