Castillo menjelaskan: "Saya melintasi perbatasan saat tim dari Tumaco bermain di San Lorenzo (Ekuador). Saya ingat, saya ikut beberapa pertandingan uji coba di San Lorenzo, tapi saya tidak pernah terpilih masuk tim. Teman saya yang dipilih justru tidak pernah muncul, jadi saya hadir menggantikan."
Nama di akta kelahirannya di Ekuador berbunyi 'Byron David Castillo Segura', padahal ia sebenarnya memberikan nama lengkapnya sebagai 'Bayron Javier Castillo Segura' – yang cocok dengan dokumentasi Kolombia-nya. Castillo tidak tahu persis mengapa ada perubahan pada nama depan dan tengahnya.
Namun ia mengungkapkan bahwa Marco Zambrano, seorang pengusaha Ekuador dan pemilik NorteAmerica, yang diskors oleh FEF pada 2018, berada di balik ID palsu. "Tentu, dia mengatakan kepada saya bahwa dia akan membantu saya, ini dan itu," ungkap Castillo.
Semasa sidang pada Juni 2022, FIFA mengabaikan bukti pertama. Tapi kini Chile punya bukti kuat dari bocoran rekaman wawancara di federasi sepakbola Ekuador (FEF) yang bisa jadi dasar pertimbangan Komisi Banding FIFA untuk menganalisis situasi.
Selama kariernya, Castillo bermain 10 kali untuk Ekuador, delapan terjadi pada kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Amerika Selatan (CONMEBOL), termasuk dua kali melawan Chile.
Load more