Proses Naturalisasi Hampir Rampung, Sandy Walsh Pernah Juara Eropa Tapi Pilih Indonesia Daripada Tujuh Negara Lain
- @sandywalsh
Sepulang dari Slovenia, Sandy Walsh membuat debut di divisi utama Liga Belgia atau Belgian Pro League dalam usia 17 tahun. Ia bermain untuk Genk dan melawan bekas klubnya, Anderlecht. Sampai sekarang, Sandy telah beraksi lebih dari 100 kali di divisi kedua bersama Zulte Waregem dan Mechelen.
Mahir bermain di semua posisi lini belakang dan gelandang bertahan, Sandy Walsh juga merasakan atmosfer di Liga Europa. Namun ia tidak berhasil menembus tim senior Belanda hingga berpikir untuk bermain bagi negara lain yang berkaitan dengan darah keturunannya yang sangat beragam.
“Selama belum pernah main untuk tim nasional senior, aku masih bisa main untuk beberapa negara lain,” ungkap Sandy kepada sebuah media blog Inggris pada 2019.
Afrika Selatan dan Somalia
Selain Belanda, Sandy Walsh berharap membela Belgia. Ia juga membayangkan main untuk negara tempat ibunya lahir, Swiss, atau Inggris dan Irlandia. Sosok bertinggi 185 cm juga bisa memperkuat Somalia dan Afrika Selatan, asal-usul keluarga nenek dari pihak ayahnya. Tapi kini hanya satu pilihan.
Pria asal Brussels mulai tegas menunjukkan rasa cinta dan perhatian pada Indonesia melalui unggahan di akun media sosialnya. 17 Agustus 2017, di laman Instagram-nya, Sandy Walsh mengucapkan, “Happy Independence Day Indonesia ??❤️ Selamat Hari Kemerdekaan ??❤.”
Kini proses pewarganegaraan melalui naturalisasi berjalan mendekati tahap akhir. Komisi III dan Komisi X DPR RI sudah menyetujui pengajuan PSSI dan Kemenpora agar Sandy Walsh menjadi WNI sehingga ia dapat membela tim nasional Indonesia di pertandingan resmi tingkat internasional level senior.
Hadir secara virtual, Sandy mengikuti seluruh rapat parlemen tentang persetujuan pewarganegaraan untuk menjadi WNI melalui proses naturalisasi. Ia pun tak sabar untuk segera memperkuat Timnas. “One step closer… MERDEKA! Indonesia Raya!” tulis Sandy Henny Walsh di akun Instagram-nya. (raw)
Load more