Tapi bahkan pertandingan pertama pun berjalan sangat sulit. Melawan debutan dari negeri terdingin di Eropa bagian utara, Argentina kepayahan menundukkan Islandia. Sahabat Messi, Sergio Kun Aguero meledakkan tendangan keras ke pojok gawang untuk keunggulan tim arahan pelatih Jorge Sampaoli.
Namun dalam sekejap, Islandia membalas. Alfred Finnbogason menulis sejarah sebagai pemain pertama mencetak gol bagi negaranya di Piala Dunia. Skor 1-1 pada babak pertama. Keadaan tidak berubah pada paruh kedua pertandingan karena Messi menyia-nyiakan tendangan penalti.
Tekanan psikologis bagi squad Sampaoli makin parah pada pertandingan kedua. Argentina kalah telak 0-3 oleh Kroasia yang berhak memimpin Grup D dengan 6 poin dan sudah maju ke putaran 16.
Dengan mengutip nilai hanya 1 poin dari dua pertandingan, Argentina harus bekerja sangat keras pada laga terakhir. Tak ada pilihan kecuali tidak membuat kesalahan lagi saat berjumpa Nigeria yang kerap jadi lawan Tim Tango di Piala Dunia, termasuk sewaktu berjumpa di Brasil 2014.
26 Juni 2018, Argentina seperti mengulang persis hasil pertemuan pada 2014. Bila di Brasil, Albiceleste menang 3-2 atas Nigeria, selisih gol hampir sama terulang di Rusia namun dengan jumlah lebih kecil. Lionel Messi maju lagi sebagai pembuka skor, kali ini dengan aksi fantastis yang menunjukkan kelasnya.
Sambil berlari, Leo Messi menerima bola, menahan dan menimang dengan paha sebelum menendang ke gawang Nigeria. Gol indah La Pulga membangkitkan semangat Argentina. Meski lawan dapat membalas dengan eksekusi penalti Victor Moses pada babak kedua, keyakinan optimistis Messi cs sudah menguat.
Seperti di Piala Dunia 2014, bek Marcos Rojo pun membuat gol lagi sebagai penentu kemenangan Tim Putih-Biru Langit. Skor 2-1, Messi cs menang dan meraup 3 poin yang menggenapkan jumlah 4 angka yang cukup meloloskan La Seleccion Argentina ke putaran 16 besar Piala Dunia 2018, mendampingi Kroasia. (raw)
Load more