Zidane Tak Bangga dengan Cara Akhiri Karier di Piala Dunia, Sebenarnya Apa yang Terjadi?
- rte
Pertandingan terus berjalan dengan tempo cepat. Emosi mulai meningkat. Tapi babak pertama berakhir tanpa ada gol lain. Dua kubu masih memperagakan permainan menarik. Para pemain, yang sebagian besar saling kenal karena bergabung di beberapa klub dan kompetisi yang sama, saling lontar provokasi.
Babak kedua juga berakhir tanpa gol tambahan. Dan memasuki babak tambahan bagian pertama, gol jua tak kunjung lahir. Dalam keadaan lelah, hormon adrenalin mengalir deras, dan emosi terbakar, insiden terjadi pada paruh kedua extra time yang melibatkan dua pemain pembuat gol di masing-masing kubu.
Zidane vs Materazzi
Entah siapa yang memulai perseteruan lebih dulu tapi rekaman televisi memperlihatkan Zidane tiba-tiba berbalik dan menanduk dada Materazzi hingga terjengkang kesakitan. Wasit tidak melihat kejadian tapi asistennya mengaku dapat memberi informasi tentang tindakan kekerasan yang terjadi di lapangan.
Wasit Horacio Elizondo mengganjar Zidane dengan kartu merah. Dan tanpa sang kapten, Prancis bagai kehilangan konsentrasi untuk menyelesaikan pekerjaan. Setelah skor tetap 1-1, dua negara beradu lagi pada babak tendangan penalti. Dan David Trezeguet gagal menaklukkan Buffon, rekannya di Juventus.
Italia jadi juara dunia 2006. Prancis gagal mengulang kenangan delapan tahun sebelumnya kala menang 3-0 atas Brasil pada final Piala Dunia 1998 dengan dua gol dari kepala Zidane yang mengerjakan fungsi lain daripada saat ia menanduk dada Materazzi pada pertandingan terakhirnya di pentas internasional.
Zinedine Zidane pensiun. "Saya sama sekali tidak bangga dengan apa yang saya lakukan, tetapi itu ialah bagian dari masa lalu saya," kata bintang Nomor 10 Prancis yang pamit dari tim nasional Prancis setelah memberi 31 gol dari 108 pertandingan dan mempersembahkan Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000.
Rumor menyebut Materazzi menghina ibu Zidane. Dengan bahasa Italia, bek asal Internazionale Milano merendahkan martabat keluarga pemain Muslim keturunan Aljazair. Tapi sebenarnya apa yang terjadi?
"Ada sedikit kontak antara kami di area lapangan. Ia sudah mencetak gol Prancis pada babak pertama dan pelatih kami [Marcello Lippi] menyuruh saya untuk menjaga ia. Setelah gesekan pertama di antara kami, saya meminta maaf tetapi ia bereaksi buruk," jelas Materazzi sekian tahun setelah final di Berlin.
Load more