Nasib Buruk The Reds di Liga Champions! Liverpool Dipermalukan PSV Eindhoven
- Instagram/@liverpoolfc
Jakarta, tvOnenews.com - Liverpool tak berdaya dihadapan PSV Eindhoven dengan kekalahan telak 1-4 pada Liga Champions di Stadion Anfield, Kamis (27/11/2025)
Malam yang seharusnya menjadi panggung kebangkitan Liverpool di Liga Champions justru berubah menjadi mimpi buruk di Anfield.
The Reds tampil inkonsisten, Mohamed Salah nyaris tak berjejak, dan PSV Eindhoven menghukum setiap kesalahan hingga memaksa tuan rumah menelan kekalahan telak 1-4.
Liverpool sebenarnya memasuki laga dengan mentalitas wajib menang di hadapan publik sendiri.
Namun, yang tersaji di lapangan justru penampilan kurang bersemangat, sarat kesalahan individu, dan tumpul di lini depan. Alur permainan yang biasanya agresif dan menekan seolah hilang tak berbekas.
Penalti Van Dijk Buka Petaka
Pertandingan baru berjalan lima menit, gawang Liverpool sudah terancam. Upaya antisipasi Virgil van Dijk di dalam kotak penalti justru berujung tangan bek asal Belanda itu menyentuh bola. Wasit tanpa ragu menunjuk titik putih.
Eksekusi penalti diambil Ivan Perisic. Dengan tenang, winger gaek itu mengarahkan bola ke sisi gawang, mengecoh kiper Giorgi Mamardashvili dan membawa PSV unggul 1-0. Anfield terdiam, sementara pemain Liverpool terlihat kebingungan.
Tersentak gol cepat tersebut, Liverpool mencoba membalas. Tekanan mulai mereka bangun, dan pada menit ke-16, harapan sempat muncul.
Sepakan pemain Liverpool yang diblok menghasilkan bola liar di kotak penalti, dan Dominik Szoboszlai sigap menyambar bola muntah itu untuk mengubah skor menjadi 1-1.
Gol tersebut seolah menjadi titik balik, namun justru setelah itu permainan sepenuhnya dikuasai PSV.
Gakpo Meleset, Salah Menghilang
Liverpool berupaya melanjutkan momentum. Serangan demi serangan dibangun, namun selalu mentok di sepertiga akhir. Cody Gakpo sempat mendapat peluang emas melalui sundulan, tetapi bola hanya melambung tipis di atas mistar.
Szoboszlai juga kembali mengancam, namun sepakannya kali ini mampu diblok rapat oleh barisan pertahanan PSV. Di sisi lain, sosok Mohamed Salah yang biasanya menjadi tumpuan utama justru seperti “hilang” dari permainan.
Sepanjang laga, penyerang asal Mesir itu nyaris tak menciptakan peluang berbahaya, minim sentuhan di kotak penalti, dan tak sekalipun benar-benar mengancam gawang lawan. Pergerakannya mudah dibaca, dan kontribusinya di lini depan sangat terbatas.
Satu-satunya momen berarti yang dimiliki Liverpool di babak pertama muncul pada menit ke-32. Virgil van Dijk naik membantu serangan dan menyambut bola dengan sundulan keras. Namun, si kulit bundar hanya membentur mistar gawang dan memantul keluar, membuat publik Anfield kembali menghela napas kecewa.
Babak Kedua: Kekacauan Total Liverpool
Memasuki babak kedua, bukannya membaik, permainan Liverpool justru kian kacau. Koordinasi lini belakang berantakan, transisi bertahan lambat, dan lini tengah gagal mengendalikan tempo.
Pada menit ke-56, PSV memanfaatkan kekacauan tersebut. Guus Til menerima bola di dalam kotak penalti, memutar badan, lalu melepaskan penyelesaian klinis yang tak mampu dijangkau Mamardashvili. Skor berubah menjadi 2-1 untuk PSV dan tekanan di kubu Liverpool makin berat.
Tertinggal, The Reds mencoba menaikkan intensitas permainan. Namun, serangan mereka mudah dipatahkan dan sering kali berujung pada kehilangan bola yang justru mengundang serangan balik berbahaya dari PSV.
Puncak kejatuhan Liverpool terjadi pada menit ke-73. Bola liar di kotak penalti tak mampu dibersihkan dengan baik oleh para pemain belakang. Couhaib Driouech, yang berada di posisi ideal, langsung menyambar bola muntah dan menceploskannya ke gawang. PSV menjauh 3-1, sementara wajah-wajah frustasi terlihat jelas di skuad tuan rumah.
Belum cukup sampai di situ, Driouech kembali menjadi mimpi buruk bagi Liverpool di masa tambahan waktu. Pada menit ke-90+1, ia lolos dari kawalan dan dengan tenang melepaskan lob halus yang melewati jangkauan Mamardashvili, mengunci kemenangan telak PSV 4-1.
Pertahanan Rapuh, Konsentrasi Buyar
Kekalahan ini menyoroti banyak masalah di tubuh Liverpool, terutama di lini belakang. Virgil van Dijk, yang biasanya menjadi tembok kokoh, beberapa kali terlalu mudah dilewati. Rekan-rekannya di lini pertahanan juga kerap salah posisi dan terlambat melakukan antisipasi.
Mamardashvili dipaksa bekerja keras sepanjang pertandingan, namun tak mampu menutupi semua celah yang ditinggalkan barisan belakang. Tanpa perlindungan yang solid di depan gawang, setiap serangan PSV terasa berpotensi menjadi gol.
Di lini tengah, Liverpool gagal menguasai ritme permainan. Tekanan yang biasanya menjadi ciri khas tim ini tak berjalan maksimal, membuat PSV leluasa membangun serangan.
Alarm Bahaya untuk Ambisi Liga Champions
Kekalahan telak 1-4 di kandang sendiri ini menjadi peringatan keras bagi Liverpool. Bukan hanya soal hasil, tetapi juga cara mereka kalah: mudah kehilangan konsentrasi, buruk dalam mengelola tekanan, dan gagal menjaga intensitas selama 90 menit.
Penampilan Mohamed Salah yang nyaris “terlupakan” sepanjang pertandingan, minim peluang dan tanpa tembakan berarti, juga memunculkan tanda tanya besar mengenai ketajaman lini depan The Reds ketika sang bintang utama tidak dalam performa terbaik.(lgn)
Load more