Rahasia Kebangkitan Juventus usai Pemecatan Igor Tudor Diungkap Massimo Brambilla: Kami Hanya Latihan Dua Hari
- REUTERS/Alberto Lingria
Jakarta, tvOnenews.com - Pelatih interim Juventus, Massimo Brambilla, berbicara setelah kemenangan 3-1 atas Udinese. Dia mengambil alih tim untuk sementara setelah Igor Tudor dipecat.
Si Nyonya Tua memecat Tudor setelah kekalahan 0-1 dari Lazio pada Senin (27/10/2025) dini hari WIB lalu. Mereka berada dalam rangkaian delapan laga beruntun tanpa kemenangan, dan tiga laga terakhir berujung kekalahan.
Juve langsung mencari pelatih baru yang tersedia, namun Brambilla dipercaya untuk menangani tim untuk laga kontra Udinese. Dia merupakan pelatih dari tim satelit Juventus, Next Gen, yang berlaga di Serie C.
- REUTERS/Alberto Lingria
Dalam laga yang berlangsung di Allianz Stadium, Kamis (30/10/2025) dini hari WIB, Juve berhasil meraih kemenangan 3-1. Mereka sudah unggul sejak menit kelima berkat eksekusi penalti Dusan Vlahovic.
Menjelang jeda turun minum, Udinese menyamakan skor melalui Nicolo Zaniolo. Namun, Federico Gatti mengembalikan keunggulan tuan rumah lewat tandukannya pada menit ke-67.
Pada masa injury time, Juventus kembali mendapatkan penalti. Kali ini, Kenan Yildiz yang menjadi eksekutor dan laga pun berakhir dengan skor 3-1.
Ini mungkin akan menjadi satu-satunya laga yang dimainkan Juve bersama Brambilla. Sebab, Luciano Spalletti diharapkan untuk ditunjuk sebelum laga kontra Cremonese.
Bianconeri telah mencapai kesepakatan untuk kontrak hingga akhir musim. Ada opsi untuk diperpanjang jika Spalletti berhasil mempersembahkan tiket ke Liga Champions.
- REUTERS/Alberto Lingria
Setelah laga, Brambilla mengakui bahwa dirinya hanya menghabiskan dua hari bersama tim. Dia hanya memiliki satu sesi latihan bersama mereka.
“Saya memimpin sebuah satu sesi latihan dan saya menghabiskan dua hari bersama tim. Pada Senin pagi, saya bekerja dengan tim U-23, dan kemudian saya baru ke sini pada sore harinya,” kata Brambilla kepada DAZN, dilansir dari Football-Italia.
Brambilla bermain dengan skema 3-4-1-2. Tidak terlalu berbeda dengan Tudor, yang mengandalkan 3-4-2-1, namun cukup vital dalam permainan.
“Saya harus mengetahui kondisi fisik para pemain, kemudian saya berbicara kepada staf yang tersedia, dan kami memilih formasi ini. Kami menerapkan strategi yang harus kami adopsi dan tentunya gol cepat itu membantu kami,” tandasnya.
Load more