Singgung VAR, Mantan Wasit Liga Italia Klaim Juventus Dirugikan Dua Keputusan Wasit saat Ditahan Hellas Verona 1-1
- REUTERS/Matteo Ciambelli
Jakarta, tvOnenews.com - Seorang mantan wasit Liga Italia mengutarakan rasa herannya ketika Juventus menghadapi Hellas Verona dalam lanjutan Serie A 2025-2026.
I Bianconeri bertandang ke Stadio MarcAntonio Bentegodi untuk menghadapi Verona d alam laga pekan keempat Serie A, Sabtu (20/9/2025) malam WIB.
Mereka baru saja melalui pekan yang sibuk usai meraih kemenangan 4-3 atas Inter Milan dan bermain imbang 4-4 melawan Borussia Dortmund.
- REUTERS/Alberto Lingria
Dari kedua laga tersebut, tiga gol diciptakan oleh Juventus, yang berhasil menyelamatkan tiga poin atas Inter dan satu poin dari Dortmund.
Dalam laga di Verona, Juve tampak akan menguasai permainan setelah Francisco Conceicao sukses membuka skor pada menit ke-19.
Namun, situasi berubah menjelang jeda turun minum setelah Joao Mario melakukan handball di kotak terlarang.
Wasit melihat ulang VAR dan memutuskan memberikan penalti yang sukses diselesaikan Gift Orban pada menit ke-44.
Mantan wasit Liga Italia, Luca Marelli, mengkritisi pemberian hadiah penalti dari Antonio Rapuano sebagai pemimpin laga ini.
- REUTERS/Matteo Ciambelli
Menurutnya, keputusan Rapuano terlalu keras untuk Mario, yang menutup mata pada saat bola jatuh ke tangannya, sehingga itu tidak bisa dianggap sebagai kesengajaan.
“Penalti diberikan setelah menilai ulang melalui VAR yang memperlihatkan sentuhan oleh lengan Joao Mario,” mata Marelli kepada DAZN, dikutip dari TuttoJuve.
“Jika disorot lebih seksama soal sikap Joao Mario, dia menutup matanya, dan bola tiba-tiba jatuh ke tangannya,” tambahnya.
“Saya tidak sepakat dengan keputusan: itu adalah bola yang tidak diduga dan tidak seharusnya dihukum. Dia tidak bisa tahu ke mana bola akan jatuh,” sambung Marelli.
Satu hal yang jadi perdebatan adalah ketika Gift Orban melakukan sikutan kepada bek Juve, Federico Gatti.
Menurut Marelli, VAR membuat kesalahan karena tidak berusaha mengoreksi kartu kuning yang dikeluarkan oleh Rapuano.
- REUTERS/Matteo Ciambelli
Itu bisa diperdebatkan, menurutnya, karena Orban dinilai tidak mencari bola dan lengannya kemudian menyikut Gatti. Jadi, sang pemain Verona seharusnya dikartu merah.
“Situasi itu bisa diperdebatkan. Rapuano memberikan kartu kuning namun VAR tidak mencabutnya,” kata Marelli.
“Orban tidak melihat kepada bola. Itu terlihat seperti dia mengincar kepalanya. Dampaknya tidak langsung, namun mengenai pundak, keputusan yang tepat untuk ini seharusnya kartu merah,” tukasnya.
Luca Marelli menyebut bahwa itu adalah sebuah tindakan kekerasan karena sikutan terhadap Gatti.
“Kartu kuning adalah pengurangan dari hukuman yang pantas diberikan untuknya. VAR mungkin tidak mengintervensi untuk menilai ulang apakah pemain menggunakan tangan yang tertutup atau terbuka: jika yang terjadi adalah yang pertama, maka itu adalah tindak kekerasan,” pungkasnya. (rda)
Load more