Blak-blakan, Pemain Keturunan Batak Ungkap Pernah Ditampar Suporter Inter Milan Gara-Gara Hal Ini
- KSC Lokeren-Temse
Jakarta, tvOnenews.com — Mantan gelandang Inter Milan, Radja Nainggolan, mengungkap kisah mengejutkan yang dialaminya selama tiga tahun berkarier di Giuseppe Meazza.
Dalam wawancara bersama program televisi Le Iene, eks bintang AS Roma itu menceritakan masa lalunya yang penuh gejolak, termasuk insiden pribadi dan tuduhan kontroversial.
Nainggolan mengaku bahwa masa remajanya dipenuhi dengan kenakalan yang nyaris membuatnya tersesat dalam hidup.
"Saat masih muda, saya sering terlibat perkelahian, bahkan mencuri. Saya memilih jalan itu karena tidak punya apa-apa dan hanya berusaha membawa sesuatu pulang," ungkap Nainggolan.
Titik balik hidupnya terjadi saat ia memutuskan meninggalkan rumah pada usia 16 tahun. Keputusan itu menyelamatkan karier dan hidupnya.
Meski dikenal dengan gaya hidup bebas, Nainggolan sempat menikmati puncak kariernya di Serie A saat memperkuat AS Roma. Ia bahkan dianggap sebagai salah satu gelandang terbaik di Italia.
Namun, performa impresif itu tak berlanjut setelah ia bergabung dengan Inter Milan pada 2018.
Nainggolan gagal bersinar dan akhirnya dipinjamkan ke Cagliari sebelum kariernya mulai meredup.
Dalam wawancara tersebut, pemain berdarah Batak itu mengungkap insiden tak menyenangkan yang dialaminya saat berseragam Inter Milan.
Ia pernah ditampar oleh seorang suporter di sebuah klub malam usai tampil buruk dalam sebuah pertandingan.
"Saya keluar untuk merayakan ulang tahun teman. Tiba-tiba beberapa ultras datang ke meja kami, dan salah satu dari mereka menampar saya," ujar Nainggolan.
"Saya tidak membalas. Itulah cara saya hidup—dengan kebebasan dan pilihan saya sendiri," lanjutnya.
Selama memperkuat Inter Milan, penampilan Radja Nainggolan terbilang kurang impresif, dengan hanya mencatatkan 7 gol dan 3 assist dari total 41 laga di semua ajang.
Meski demikian, Nainggolan tetap memberikan kontribusi penting saat Nerazzurri finis di posisi empat besar dan mengamankan tiket Liga Champions pada musim sulit 2018–2019.
(sub)
Load more