Jakarta, tvOnenews.com - Posisi Thiago Motta sebagai pelatih kepala Juventus semakin goyah seiring dengan hasil buruk yang dialami tim dalam beberapa pekan terakhir.
Saat ini, Bianconeri tengah terlempar ke peringkat kelima Serie A Liga Italia—jauh dari ekspektasi publik dan manajemen.
Di bawah arahan Motta, Juventus hanya mampu meraih tiga kemenangan dalam sepuluh pertandingan terakhir.
Sisanya dipenuhi hasil imbang mengecewakan dan kekalahan dari lawan-lawan yang, di atas kertas, seharusnya bisa dikalahkan dengan mudah.
Harapan untuk finis di empat besar pun semakin menipis, memicu desakan agar klub segera mengambil tindakan tegas.
Namun, memecat Motta bukanlah keputusan yang mudah—bukan karena faktor teknis, melainkan alasan finansial.
Pelatih asal Italia itu menandatangani kontrak hingga 2027 dengan gaji mencapai 3,5 juta euro per tahun, ditambah sejumlah bonus.
Menurut laporan Fichajes, jika Juventus memutuskan untuk mengakhiri kerja sama di akhir musim, mereka harus menanggung biaya kompensasi sebesar 15 juta euro. Jumlah itu bisa membengkak hingga 20 juta euro bila menghitung gaji seluruh staf kepelatihan yang dibawa Motta.
Masalahnya belum berhenti di situ. Gagal lolos ke Liga Champions musim depan akan menjadi pukulan finansial yang jauh lebih besar.
Juventus diperkirakan akan kehilangan potensi pendapatan sekitar 50 juta euro dari kompetisi paling bergengsi di Eropa tersebut.
Belum lagi biaya tambahan yang harus dikeluarkan untuk merekrut pelatih baru—termasuk membayar kompensasi kepada klub asal pelatih pengganti yang mungkin masih terikat kontrak.
Di tengah tekanan tersebut, manajemen klub memilih tetap memberikan dukungan.
Direktur Pelaksana Sepak Bola, Cristiano Giuntoli, menekankan pentingnya kebersamaan di masa sulit ini, dengan fokus utama mengamankan tiket ke Liga Champions musim depan.
Sementara itu, Motta menegaskan bahwa dirinya tidak akan mundur. Ia menyatakan tekadnya untuk membalikkan situasi dan membawa Juventus kembali ke jalur kemenangan.
Namun, kritik tetap berdatangan. Salah satunya datang dari legenda klub, Leonardo Bonucci, yang menyoroti gaya komunikasi Motta.
Ia menilai bahwa tekanan melatih Juventus jauh berbeda dengan klub lain, dan Motta perlu segera menyesuaikan diri dengan ekspektasi tinggi yang melekat pada klub sebesar Bianconeri.
Kini, Juventus berada di persimpangan jalan. Memecat Motta bisa menguras kas klub, yang sudah terancam kehilangan pemasukan besar akibat kegagalan lolos ke Liga Champions.
Namun, mempertahankannya juga penuh risiko jika performa tim tidak segera membaik.
(sub)
Load more