Jakarta, tvOnenews.com - Siapa yang tidak mengenal sosok Bojan Krkic? Eks wonderkid yang diorbitkan Barcelona itu sempat digadang-gadang jadi The Next Lionel Messi dari Spanyol.
Julukan The Next Messi untuk Bojan bukan tanpa alasan. Dia memiliki teknik dan kualitas olah bola yang mencuri perhatian sejak belia.
Apalagi perjalanan kariernya pun sempat menghadirkan banyak harapan, baik di level klub maupun tim nasional.
Sosok yang lahir di Linola itu masuk skuad inti Barcelona setelah lulus dari akademi La Masia. Bojan Krkic debut pada umur 17 tahun 19 hari, memecahkan rekor yang sebelumnya dipegang Lionel Messi.
Selanjutnya, Bojan Krkic juga pernah menjadi pemain termuda Barcelona yang tampil di Liga Champions. Sejarah itu dibuatnya ketika Barcelona menghadapi Lyon pada 19 September 2007. Tepatnya usia Bojan kala itu menginjak 17 tahun 22 hari.
Musim 2007-2008 merupakan periode perdana Bojan merasakan atmosfer sepak bola profesional. Bersama Barcelona, dia tampil menjanjikan dengan 12 gol dalam 48 laga di berbagai ajang.
Berbagai pihak lantas menaruh banyak harapan. Terkhusus pelatih Barcelona kala itu, Frank Rijkaard. Bahkan, Rijkaard sempat menjuluki si anak asuh sebagai 'harta karun' karena kemampuan olah bolanya yang gemilang.
Namun, gemerlap karier Bojan perlahan sirna sejak Rijkaard lengser musim 2008-2009. Performa Barcelona yang menurun membuat manajemen klub mengontrak Pep Guardiola sebagai pelatih utama.
Pep Guardiola. Foto: ANTARA/AFP/JONATHAN NACKSTRAND.
Bojan sejatinya masih mendapat kepercayaan di awal masa Pep Guardiola. Sang pemain menorehkan 42 laga dengan torehan 10 gol dan enam assist dari berbagai ajang.
Akan tetapi, Bojan nampak kesulitan menembus tim utama. Dia tak mampu bersaing dengan para bomber top sekaliber Thierry Henry, Samuel Eto'o, Pedro, apalagi Lionel Messi.
Terlebih manajemen Barcelona mendatangkan para penyerang papan atas selevel Zlatan Ibrahimovic sampai David Villa di bursa transfer. Situasi inilah yang membuat Bojan semakin tersisih dan keran golnya perlahan menurun.
Bojan pun menyadari kariernya bakal mandek di Barcelona. Dia lantas mengambil langkah berani dengan hengkang ke AS Roma pada 2011.
Namun, keputusan Bojan hijrah ke AS Roma menjadi antiklimaks. Dia masih berstatus pemain pelapis alih-alih jadi penyerang reguler tim Serigala Ibu Kota.
Total dari 33 laga di Serie A, Bojan hanya 13 kali starter. Adapun 20 pertandingan lainnya bermain dari bangku cadangan.
Keran golnya pun seret di AS Roma. Bojan hanya menyumbang tujuh gol di musim pertamanya.
Pada musim berikutnya, karier Bojan semakin tidak menentu. Badai cedera dan persaingan di lini depan membuat AS Roma meminjamkan Bojan ke AC Milan dengan opsi pembelian permanen.
Namun, permainannya semakin menurun hingga membuat AC Milan enggan mempermanenkannya. Bojan pun mencoba peruntungan ke berbagai klub, mulai dari Stoke City, FSV Mainz 05, sampai Deportivo Alaves. Semua itu dilakukannya demi mengembalikan level permainan.
Namun, usia yang terus menua membuat Bojan sulit kembali ke bentuk terbaik. Alhasil dia hijrah ke MLS untuk bergabung dengan Montreal pada 2019.
Sinar Bojan terus meredup setelah keluar dari pentas Eropa. Bertahan selama dua musim di Montreal, kontrak Bojan akhirnya tidak diperpanjang dan berstatus tanpa klub selama setengah musim.
Kemudian pada Agustus 2021, Bojan Krkic menerima pinangan klub Jepang Vissel Kobe. Badai cedera membuat kariernya di Jepang juga tak berjalan mulus.
Pemain yang menorehkan satu caps bersama Spanyol itu lantas memutuskan pensiun pada Maret 2023 di usia 32 tahun.
Bojan pun menjadi satu dari sekian pesepak bola yang kariernya hancur berantakan, akibat tertekan menyandang status The Next Lionel Messi.
Setelah gantung sepatu, Bojan Krkic kembali ke Barcelona pada 1 Agustus 2023. Dia masuk jajaran manajemen klub sebagai Loan Player Manajer. (dwi/fan)
Load more