Jakarta, tvOnenews.com - Timnas Indonesia berhasil menembus babak 16 besar Piala Asia 2023 dan akan bertanding melawan Australia, di Stadion Jassim bin Hamad, Doha, Minggu (26/1/2024) malam WIB.
Timnas Indonesia melenggang ke fase gugur setelah duel Oman melawan Kirgistan berakhir 1-1, Kamis (25/1/2024) malam kemarin. Situasi demikian menjadikan skuad besutan Shin Tae-yong lolos otomatis lewat jalur peringkat tiga terbaik.
Laga Timnas Indonesia melawan Australia pun bakal bertajuk 'Derby AFF', mengingat kedua negara memiliki keanggotaan dalam Federasi Sepak Bola Asia Tenggara itu.
Jelang bergulirnya laga melawan Timnas Indonesia, timbul beragam pertanyaan soal pastisipasi Australia di Piala Asia. The Socceroos kerap dipertanyakan kehadirannya karena secara geografis bukan bagian dari Asia.
Terlebih Australia merupakan bagian dari benua dengan nama serupa yang terdiri dari negara-negara Oseania. Australia pun seharusnya berpartisipasi di Piala Oseania, alia-alih ikut serta dalam gelaran Piala Asia.
Namun, situasi itu bisa dijelaskan karena Australia sudah beralih konfederasi pada 2006. Awalnya Australia merupakan bagian dari Konfederasi Sepak Bola Oseania (OFC) dan tidak berpartisipasi di Piala Asia.
Namun, negeri Kanguru beralih status ke AFC dengan pertimbangan sifat kompetisi yang tersedia dan terbatasnya peluang mencapai Piala Dunia.
Kompetisi di level OFC bukan level Australia karena hanya diikuti sejumlah tim seperti Papua Nugini, Fiji, Kepulauan Solomon dan beberapa negara lainnya. Satu-satunya persaingan hanya datang dari rival berat Socceroos di panggung global, yakni Selandia Baru.
Selebihnya Australia tidak mendapat perlawanan berarti. Alhasil Football Australia (FA) memutuskan beralih ke AFC untuk menghadirkan level kompetisi yang lebih kompetitif demi perkembangan para pemain.
Adapun faktor utama lain yang mempengaruhi keputusan Australia ke AFC adalah kualifikasi Piala Dunia. Sejak menjadi anggota FIFA pada 1966, Australia hanya lolos dua kali ke Piala Dunia pada 1974 dan 2006.
Tim peringkat rendah OFC hanya mendapat 0,5 slot jika merujuk koefisien FIFA di Piala Dunia, yang artinya harus kembali masuk fase playoff.
Sebelum 2006, Australia harus menghadapi tim-tim besar Amerika Latin di babak playoff. Situasi demikian lantas membuat Australia gagal menembus putaran final Piala Dunia.
Di sisi lain, peluang Australia lolos ke Piala Dunia lebih besar karena AFC mendapat 4,5 slot (empat lolos putaran final dan satu playoff).
Sejak pindah ke AFC pada 2006, Australia selalu lolos ke Piala Dunia sejak edisi 2010, 2014, 2018 dan 2022. (dwi/hfp)
Load more