"Tetapi saat saya tahu Surabaya menjadi salah satu penyelenggara, saya masih heran mengapa gegap gempita yang dirasakan oleh orang-orang yang tidak berkecimpung di sepak bola masih kurang," ujarnya.
Selain itu, dirinya juga tidak setuju dengan adanya sistem shuttle bus yang dirasa kurang maksimal untuk mengurangi kepadatan di sekitar stadion.
"Padahal infrastruktur Stadion GBT menurut saya sudah memadai, terlebih ada tiga akses yang bisa dijangkau, salah satunya akses ke tol langsung dan lahan parkir yang begitu luas. Saya rasa tidak memakai shuttle bus juga masih bisa," ujar mantan manajer Persebaya itu.
Namun dirinya tidak memungkiri bahwa Piala Dunia U-17 akan menjadi pembelajaran terbaik bagi persepakbolaan Indonesia ke depan.
"Bisa jadi akan dimanfaatkan oleh para pelatih klub-klub yang mempunyai pemain muda bahkan bagi para pelatih Sekolah Sepak Bola (SSB) yang akan mengajak anak asuhnya melihat langsung pertandingan kelas dunia," tuturnya.
"Para pelatih ini juga dapat memberikan motivasi bagi anak didiknya, jika mereka berlatih giat maka akan bisa bermain di Piala Dunia kelak, meskipun yang dilihat hanya timnas U-17,"" tutupnya. (ant/fan)
Load more