London, Inggris – Stadion Stamfore Bridge, kandang Chelsea, tak semeriah seperti biasanya, tatkala menjamu Arsenal dalam lanjutan Premier League, Rabu malam di Inggris atau Kamis (21/04/2022) dini hari waktu Indonesia. Padahal laga melawan The Gunners merupakan laga penuh gengsi bagi The Blues lantaran kedua tim berasal dari kota yang sama, London.
Penonton yang hadir tak memenuhi kapasitas stadion, ketika The Blues menyerah 2-4 oleh Arsenal. Hanya sekitar 32 ribu penonton yang dating padahal kapasitas Stadion Stamford Bridge mencapai lebih dari 41 ribu kursi.
Pengurangan jumlah suporter yang hadir merupakan imbas dari sanksi pemerintahan Inggris terhadap pemilik Chelsea, Roman Abramovich. Laga melawan Arsenal menjadi pertandingan pertama dari larangan penjualan tiket di kandang Chelsea. Namun penonton yang memegang tiket musiman atau yang telah membeli tiket sebelum sanksi berlaku masih diperbolehkan untuk hadir di stadion.
Semenjak Rusia menginvasi Ukraina, Chelsea mengalami sejumlah kerugian. Abramovich yang dituduh sebagai kolega dekat Presiden Vladimir Putin diusir keluar dari Inggris. Tak hanya itu, asetnya yang berada di Negeri Ratu Elizabeth dibekukan, termasuk Chelsea.
Chelsea pun mendapat sejumlah sanksi agar Abramovich tak mendapat keuntungan lagi dari klubnya. Selain larangan menjual tiket, manajemen juga kehilangan pendapatan hak siar dan tak bisa menjual lagi merchandise The Blues.
Tim asuhan pelatih Thomas Tuchel juga tak boleh membeli atau menjual pemain. Di sisi lain, Chelsea juga tak dapat memperpanjang kontrak pemain.
Tak sampai di situ, Abramovich juga dilarang menjual Chelsea. Namun larangan tersebut tak bersifat mutlak. Penjualan masih boleh terjadi asal triliuner asal Rusia tersebut tak mendapatkan keuntungan dari penjualan.
Setidaknya ada empat pihak yang tertarik membeli klub juara Liga Champions dua kali tersebut. Ada pemilik klub baseball Amerika Serikat, Chicago Cubs, keluarga Ricketts. Lalu salah satu pemilik klub basket LA Lakers, Todd Boehly. Kemudian pebisnis asal Inggris, Sir Martin Broughton. Dan terakhir ialah salah satu pemilik klub basket Boston Celtics, Steve Pagliuca. Namun dalam perkembangan terakhir, keluarga Ricketts mundur dari proses penawaran. (baf/raw)
Load more