Berbeda Nasib dengan Elkan Baggott, Pemain Keturunan yang Ogah Masuk Timnas Indonesia Berakhir Tragis di Ipswich Town, Siapa?
- Kolase Instagram @massluongo & Ipswich Town
Dilansir dari East Anglian Daily Times, Kieran McKenna memuji Massimo Luongo sebagai pemain luar biasa karena menjadi pilihan utama selama di The Blues.
Meski hanya tampil 11 kali di musim 2024/2025, Massimo Luongo punya jasa besar untuk klub tersebut.
"Sejak kedatangannya pada Januari 2023, rasio kemenangannya selama 18 bulan berikutnya merupakan sesuatu yang luar biasa," ungkap Kieran McKenna.
Menurut rekapan Transfermarkt, Massimo Luongo mengawali kariernya di klub APIA Leichhardt yang mengisi posisi gelandang tengah.
Pada 2011, Massimo Luongo menjadi gelandang tengah Tottenham Spurs di level U-18 sebelum dipindahkan ke Tottenham U-21.
Massimo Luongo juga pernah membela sejumlah klub ternama, antara lain Swindon Town, QPR, Middlesbrough, dan Sheff Wed.
Terkait Massimo Luongo dianggap punya darah keturunan Indonesia, gelandang asal Australia itu merupakan seorang anak dari orang tua yang berdarah Italia-Indonesia.
Kedua orang tua Massimo Luoungo, yakni Mario dan Ira Luongo. Ia punya darah Indonesia dari sang ibu yang merupakan putri Sultan Bima dan Dompu, Sultan Ambela Abu'l-Khair Sirajuddin.
Meski punya darah sultan, Massimo Luongo ogah berseragam Timnas Indonesia. Bahkan, ia sempat menjadi andalan Australia.
Padahal, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir pernah memantau Massimo Luongo saat 18 tahun karena mantan pemain Middlesbrough itu terdeteksi punya darah Indonesia.
Di Australia, debut Luongo pada 4 September 2014. Terakhir, ia bercokol di Kualifikasi Piala Dunia 2026 saat lawan Bangladesh pada 16 November 2023.
(hap)
Load more