Jakarta, tvOnenews.com - Gelandang Liverpool, Wataru Endo menjadikan legenda The Reds, Javier Mascherano sebagai panutan saat bermain.
Mascherano merupakan mantan gelandang bertahan andalan Liverpool pada 2007-2010 sebelum pindah ke Barcelona.
"Saya banyak menonton pertandingannya (Mascherano-red)," ujar Endo, Jumat (22/11/2024).
Pemain Timnas Jepang itu menyebut, dirinya selalu kagum dengan kemampuan Mascherano yang mampu bermain sebagai gelandang bertahan dan bek tengah.
Saat Mascherano aktif sebagai pemain, Endo yang lahir pada 9 Februari 1993 masih berusia remaja dan ketika itu dia merupakan seorang bek tengah.
Endo mempelajari dengan cermat gaya bermain Mascherano karena legenda timnas Argentina itu sebenarnya tidak memiliki postur tubuh yang tinggi untuk rata-rata ukuran Eropa.
Tinggi Mascherano adalah 1,74 meter, sementara Endo hanya lebih tinggi empat sentimeter dari idolanya itu.
"Ketika menjadi bek tengah, saya juga bek tengah yang tidak tinggi," tutur Endo.
Dari kegemarannya menyaksikan Mascherano dan bintang-bintang Liga Inggris lainnya di televisi, Endo pun bermimpi untuk bermain di liga tersebut.
Mimpi itu pun terwujud pada tahun 2023, ketika dia direkrut Liverpool dari klub Jerman VfB Stuttgart.
"Tidak pernah terbayangkan sebelumnya saya bisa mengisi posisi yang sama dengan Mascherano di Liverpool. Saya sangat senang, mimpi jadi nyata," kata Endo.
Menurut dia, Liga Inggris sangat berbeda dengan liga-liga lain di mana dia pernah bermain. Liga Inggris, Endo melanjutkan, menuntut kecepatan dan kemampuan fisik yang luar biasa. Tempo permainannya juga sangat tinggi dan intens.
Beruntung Endo berada di Liverpool yang banyak diperkuat pemain kelas dunia. Itu membuatnya lebih mudah beradaptasi dengan situasi.
Di posisinya sebagai gelandang bertahan, Endo menyebut bahwa posisi itu sangat penting untuk melindungi bola dari lawan di tengah lapangan.
"Gelandang harus bisa berada di posisi yang bagus, selalu berusaha ada di antara lawan. Gelandang juga mesti sering mengamati lapangan dan memindai kondisi permainan sebelum menerima bola. Saya pribadi mencoba untuk terus bermain dengan sederhana. Ketika saya merasa dalam tekanan, cukup berikan bola ke bek. Gelandang idealnya bermain dengan satu atau dua sentuhan saja. Sesederhana itu," ujar Endo. (ant/fan)
Load more